Berprofesi sebagai pemain sinetron sejak 2005, bagi Maya Yuniar (30) bukan sekadar bekerja. Ada yang menurutnya lebih penting, yaitu pengalaman dan kesehatan diri.
Atas pertimbangan itu, perempuan asal Bandung, Jawa Barat ini merasa lebih cocok terlibat di produksi FTV (film televisi).
"Saya masih sulit mengatur waktu, maksudnya merasa lebih enjoy dan cukup jika bekerja dua kali dalam seminggu," kata Maya Yuniar ditemui saat syukuran Wedding Anniversary-nya dengan Mashudi Benarto di Komplek Grand Sharon Residence, Bandung, Minggu (3/2/2019).
Pemeran sejumlah judul FTV, termasuk Menembus Mata Bathin di ANTV dan Sinetron Anak Langit (RCTI) ini memilih syuting yang jadwalnya longgar.
"Aku pernah ikut syuting sinetron stripping, yang waktunya seminggu full. Hampir tidak ada waktu istirahat. Padahal, badan kita juga butuh istirahat. Makanya aku lebih suka mengambil FTV," katanya.
Seharian itu, acara wedding anniversary digelar sekaligus mendoakan rencana keberangkatan umroh kedua orangtuanya.
Sejumlah rekannya sesama artis juga terlihat hadir, antaranya Elma Theana, Roby Bo, Beby Vera, dan Rama Purba. Mereka secara spontanitas naik ke panggung, bernyanyi dan menjadi MC, menghibur para undangan.
"Kebetulan, mereka temanku satu organisasi di Perkumpulan Artis Film Indonesia (Pafindo)," jelas Maya tentang tamunya yang khusus datang dari Jakarta itu.
Sepanjang karirnya sampai hari ini, Maya tidak hanya berkutat tampil di depan kamera sebagai seorang artis seni peran.
Pada suatu masa, Maya pernah bekerja sebagai kru produksi sinetron. Tidak banyak artis, yang punya kemampuan di bidang produksi.
"Waktu jadi kru, aku berbekal ilmu penyutradaraan dan produksi. Hampir semua tugas kru aku pernah kerjakan," kata lulusan Sekolah Film Yayasan Citra di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta Selatan.
"Jadi, ceritanya setelah aku lulus sekolah film langsung praktik kerja lapangan. Nah, di salahsatu produksi, aku jadi pemain tapi juga disuruh menjadi kru," kenang Maya.
Jadi, kalau ditanya soal tugas dan fungsi kru, Maya akan menjawab tuntas. "Aku pernah jadi clapper, penulis script sampai jadi asisten sutradara. Tahu seperti apa rasanya syuting panas-panasan di lapangan," jelasnya.
Maya pun jadi sangat memahami dan menghargai betapa beratnya tugas kru.
"Kalau artis kan, bisa istrirahat tapi kadang tidak mau tahu, selalu minta dilayani sama kru. Ada juga artis yang memperlakukan kru tidak proporsional, karena merasa tidak dilayani," ujarnya.
Prinsipnya,kru dan artis bisa bersinergi. "Bisa saling menjaga atitude pasti urusan di lokasi set bakalan lancar," pungkas Maya Yuniar.**
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI