Pilihannya untuk menekuni profesi yang hampir 20 tahun dijalani, merupakan kesenangan sendiri bagi Bhutet.Â
"Sempat kerja di kantoran, tapi gak betah karena terlalu rutin. Gue lebih suka kerja bebas, terutama soal berpakaian. Gue merasa enjoy kerja di dunia entertainment ini," lanjut Bhutet.
Dengan pekerjaannya itu, Bhutet bebas berekspresi menampilkan trademark-nya. Misalnya dia selalu memotong pendek rambut yang selalu dicat warna terang. Pakaiannya pun simple, cukup pakai t-shirt dan jeans warna hitam.Â
Di Maxima Pictures
Memasuki tahun 2004 ketika Maxima Pictures mulai produksi, Bhutet bergabung sebagai asisten sutradara. Film Maxima Pictures pertama yang disentuhnya sebagai pengarah peran adalah Tali Pocong Perawan (2008). Dia menjadi pengarah peran sekaligus asisten sutradara untuk film Tiren dan Tulalit (2009). Sampai sekarang, dia lebih menekuni bidang sebagai pengarah peran.Â
Salahsatu sukses atau pencapaian Bhutet sebagai pengarah peran adalah mengajak artis Dewi Perssik (Depe). Artis bercitra sensual yang semula hanya main di sinetron itu, untuk pertama kalinya dilibatkan di film atas 'jebakan' Bhutet.Â
"Tahun-tahun kesuksesan Maxima terjadi sewaktu Depe main di beberapa film Maxima. Rata-rata film yang dibintanginya mencapai box office," kata Bhutet.Â
Sukses peran Depe di sejumlah produksi Maxima Pictures itu tentu menarik minat rumah produksi lainnya. Sikap PH yang sebelumnya merekrut Depe sebagai artis sinetron, Â dan ingin mengekor Maxima menjadikannya pemain film sudah terlambat.Â
"Sampai tahun kelima Depe main di Maxima. Ketika main film terakhir, hanya dapat 500 ribu, ketika itu sudah dianggap gagal," kata Bhutet.Â
Pasok kebutuhan artis