Mohon tunggu...
Teguh Ikhmal Bakhtiar
Teguh Ikhmal Bakhtiar Mohon Tunggu... Lainnya - Kosong itu isi, Isi itu kosong, teguhikhma@gmail.com

Apa yang membuat kamu yakin sekarang kamu sedang tidak bermimpi?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Sebenarnya Kondisi Psikologi Gen Z dan Gen Alpha saat ini

2 Desember 2024   09:20 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:11 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi (Sumber: Freepik)

Saat ini di bangku sekolah masih terdapat 2 generasi yang masih menimba ilmu yaitu gen z dan gen Alpha. Kedua generasi tersebut sudah mulai melek dengan yang namanya kesehatan mental.

Bagi gen Z dan gen Alpha, kondisi psikologi cukup penting untuk keberlangsungan hidup mereka. Hal tersebut mungkin terjadi karena dampak dari akses internet yang begitu mudah mereka dapatkan.

Antara gen Z dan gen Alpha ini tentunya memiliki kondisi psikologi yang tidak begitu berbeda. Kondisi kedua generasi ini tentunya sangat dipengaruhi oleh perkembangan tekonologi dan arus informasi yang bergitu cepat mereka dapatkan.

Perlu kalian tahu menurut Wijaya pada jurnal "PENERIMAAN DIRI GENERASI Z DI ERA PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL", gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1995 sampai tahun 2010.  Gen Z juga generasi pertama yang terpapar teknologi sejak usia dini.

Sedangkan menurut Nasution pada jurnal "Masa Perkembangan Generasi Alpha: Ditinjau Dari Perspektif Psikologi Perkembangan", gen Alpha lahir antara tahun 2010 sampai 2025. Generasi ini ditandai dengan banyaknya perangkat digital yang mulai mendominasi kehidupan manusia.

Kondisi psikologi gen Z dan gen Alpha

Kondisi psikologi yang akan dibahas ini mencangkup beberapa aspek dari masing-masing generasi. Untuk itu jika kalian memiliki pandangan dan keilmuan yang lain bisa cantumkan di kolom komentar.

Gen Z

  • Kecerdasan Emosional
    Anak-anak Generasi Z berkembang dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan arus informasi yang pesat. Kondisi ini membuat mereka cenderung lebih menerima perbedaan dan memiliki cara berpikir yang inklusif. Namun, paparan teknologi yang berlebihan dapat berdampak pada perkembangan emosi dan kesehatan mental mereka. Paparan teknologi yang terjadi pada gen Z ini kebanyakan terjadi mulai umur 7-12 tahun.

  • Keterampilan Sosial
    Generasi Z tumbuh di era globalisasi yang multikultural dan saling terhubung melalui teknologi. Mereka terbiasa berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan beragam individu, budaya, serta bahasa. Hal ini membantu mereka menjadi lebih terbuka dan fleksibel dalam beradaptasi dengan situasi sosial yang baru. Gen Z kemungkinan besar masih mengolah rasa sosial mereka sejak umur 4-8 tahun

  • Pemahaman Moral
    Lingkungan yang inklusif dan terbuka membentuk anak-anak Generasi Z untuk lebih menerima berbagai pandangan moral dan nilai etika. Namun, tingginya intensitas paparan media juga dapat memengaruhi persepsi mereka terhadap norma dan moralitas.

  • Kreativitas
    Generasi Z hidup di tengah kemajuan teknologi yang pesat dan inovasi yang terus berkembang. Kebiasaan menggunakan teknologi dan media digital mendorong mereka untuk lebih kreatif dalam menciptakan sesuatu yang baru serta memberikan manfaat bagi kehidupan.

Gen Alpha

  • Aspek Fisik
    Penggunaan teknologi memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan fisik anak. Dampak yang sering muncul meliputi keterlambatan perkembangan bahasa, penurunan kemampuan fokus, risiko obesitas, serta gangguan pola tidur. Gangguan tidur biasanya terjadi karena anak-anak menggunakan perangkat elektronik hingga larut malam, yang mengakibatkan perubahan pada ritme sirkadian tubuh. Selain itu, paparan sinar biru (blue light) dari perangkat digital dapat mengurangi produksi hormon melatonin, yang berperan dalam mengatur tidur.

  • Aspek Kognitif
    Penggunaan perangkat digital secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan kemampuan bahasa pada anak usia dini, berkurangnya keterampilan pemecahan masalah, serta menurunnya minat dalam mengembangkan literasi. Mekanisme yang menjelaskan kaitan antara perangkat digital dengan kemampuan bahasa anak usia dini adalah dominasi bahasa reseptif dibandingkan bahasa produktif. Bahasa reseptif mengacu pada komunikasi satu arah, seperti ketika anak di bawah usia dua tahun menonton video di ponsel atau TV selama lebih dari satu jam, di mana mereka hanya mendengar tanpa adanya interaksi timbal balik. Sebaliknya, bahasa produktif melibatkan komunikasi dua arah, seperti ketika anak berinteraksi dengan orang tua atau pengasuh.

  • Aspek Sosial-Emosional
    Penggunaan teknologi secara berlebihan pada anak-anak generasi Alpha dapat berdampak negatif pada perilaku sosial mereka, seperti kecenderungan untuk bersikap anti-sosial dan kurang bergaul dengan teman sebaya. Di lingkungan sekolah, anak-anak ini sering menunjukkan preferensi untuk bekerja sendiri daripada berkolaborasi dalam kelompok. Meskipun lebih emosional, mereka juga cenderung memiliki tingkat kreativitas yang tinggi.

Itulah gambaran dari kondisi psikologi gen Z dan gen Alpha saat ini. Bagaimana pendapatmu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun