Mohon tunggu...
Teguh Ikhmal Bakhtiar
Teguh Ikhmal Bakhtiar Mohon Tunggu... Lainnya - Kosong itu isi, Isi itu kosong, teguhikhma@gmail.com

Apa yang membuat kamu yakin sekarang kamu sedang tidak bermimpi?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akar Masalah Parkir Sembarangan di Indonesia: Masyarakat dan Pemerintah Pelu Melek Hal Ini

18 November 2024   06:34 Diperbarui: 18 November 2024   07:56 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Youtube/Metro TV dan Edit Canva

Dari hal ini sudah terlihat jelas bahwa kendaraan umum di beberapa daerah masih belum mumpuni untuk digunakan. Terlebih lagi saat ini banyak orang yang menginginkan kendaraan umum yang bersih dan juga aman.

Penataan kota yag kurang optimal

Salah satu akar masalah selanjutnya adalah penataan kota yang tidak maksimal. Terkadang banyak daerah yang kurang memperhatikan lahan parkir yang cukup.

Ketika penataan kota saja sudah salah, maka parkiran kendaraan juga akan terganggu. Alhasil kota akan terlihat lebih sesak dan penuh dengan kendaraan karena kurangnya lahan parkir.

Kebiasaan masyarakat

Kebiasaan parkir sembarangan sepertinya sudah ada sejak zaman dahulu. Hal ini membuat orang-orang penerusnya juga melakukan normalisasi dengan melakukan parkir liar.

Pemilik kendaraan yang melakukan parkir sembarangan biasanya adalah orang yang kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Untuk itu sebaiknya mulai adanya pemahaman kepada pemilik kendaraan untuk bisa memarkirkan kendaraannya sesuai dengan aturan.

Pemerintah juga harus terus melakukan evaluasi terhadap lahan parkir. Masyarakat juga perlu membuka pemikirannya lebih luas dan melihat dampak parkir sembarangan ini.

Jadi, apakah kamu termasuk orang yang taat parkir atau parkir sembarangan? Baca banyak informasi menarik lainnya di profil saya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun