TPST Kelurahan Panggung sendiri sudah berdiri sejak 4 tahun yang lalu. kegiatan di sini utamanya adalah pengomposan.
Kompos yang dihasilkan oleh TPST ini bisa mencapai 18 ton dalam satu tahun.
Rahmat menjelaskan tentang proses pengolahan dan SOP yang ada di TPST Kelurahan Panggung ini. Dari yang kami dengar, ada tahapan-tahapan yang dilalui oleh sampah sebelum masuk ke dalam TPST.
Menurut Rahmat, sampah yang ada tidak semua langsung masuk ke dalam TPST. Namun, sampah itu ada yang dipilah tersebih dahulu melalui tahapan.
Tahapan tersebut adalah pemilahan dari tingkat Rt/Rw dan bank sampah. Setelah selesai baru sampah akan di masukan dalam TPST untuk diolah.
Standar Operasional Perusahaan (SOP) TPST Kelurahan panggung juga dijelaskan oleh Rahmat. Di dalam penjelasan tersebut kami mendapatkan beberapa informasi.
Informasi tersebut berupa proses pengolahan sampah yang ada di TPST ini. Rahmat menjelaskan bahwa sampah yang datang ke TPST kelurahan panggung ini akan lansgung dipilah antara sampah organik dan anorganik.
Pemisahan ini berjutuan untuk mempermudah dalam mengelola sampah yang ada. Sampah organik nantinya akan dimanfaatkan kembali menjadi kompos dan anorganik dikumpulkan sesuai dengan jenisnya sendiri.
"Di TPST ini menampung kurang lebih 4 Rw atau 40 Rt, setiap harinya volume sampah yang masuk bisa mencapai 2-3 ton" ucap Rahmat.
Permasalahan sampah yang masih ada di masyarakat
Seperti tujuan awal kami berkunjung ke TPST yaitu mengetahui proses pengolahan sampah di TPST, kami juga tidak ketinggalan membahas tentang permasalan sampah yang ada di sekitar.
Perbincangan yang telah kita lakukan mendapatkan pernyataan yang sangat keren. Peryataan ini dari Rahmat, bahwa Kota Tegal telah dipandang smart dalam mengelola sampah oleh kota lain.