Mohon tunggu...
Teguh Ikhmal Bakhtiar
Teguh Ikhmal Bakhtiar Mohon Tunggu... Lainnya - Kosong itu isi, Isi itu kosong, teguhikhma@gmail.com

Apa yang membuat kamu yakin sekarang kamu sedang tidak bermimpi?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inovasi Assesmen Pembelajaran: Mengenal Teori Klasik, Respon Butir dan Klasik VS Modern

19 Maret 2023   10:01 Diperbarui: 19 Maret 2023   10:09 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alur pengembangan alat ukur. (Foto: Youtube/Belajar Metode Penelitian)

Faktor teori tes klasik. (Foto: Youtube/Belajar Metode Penelitian)
Faktor teori tes klasik. (Foto: Youtube/Belajar Metode Penelitian)

Dalam hal ini berarti sebuah skor tampak mengandung informasi mengenai skor murni dan error pengukuran.

Skor murni merupakan skor yang menunjukan atribut ukur yang ketepatan dan keakuratannya sempurna. Sedangkan error adalah sesuatu hal yang bisa menyesatkan sehingga menyebabkan tidak akuratnya pengukuran.

Pada tes ini error standar yang dimiliki teori skor klasik hanya satu. Namun, error yang didapatkan ini adalah error satu untuk semua.

Semua sampel yang ada di dalam sebuah tes harus diukur menggunakan error standar yang sama.

Teori skor modern atau respon butir(IRT)

Dasar dari teori Respons Butir atau Item Response Theory (IRT) adalah untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada teori tes klasik, terutama dalam hal adanya ketergantungan pada item dan sifat kelompok.

Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa indeks daya pembeda, koefisien reliabilitas tes, dan tingkat kesulitan suatu tes tidak hanya dipengaruhi oleh butir soal atau tes itu sendiri, melainkan juga oleh individu yang menjawab tes tersebut. Pada umumnya, dalam teori respons butir, digunakan model distribusi logistic yang terdiri dari beberapa model logistik.  

Pada teori skor modern, error standar yang digunakan berbeda dengan teori skor murni klasik. Perbedaan ini karena setiap orang memiliki level kemampuan yang berbeda-beda.

Hal baik dari menggunakan IRT ini adalah kira bisa melakukan pengambilan data pada level orang tertentu. Jika menggunakan IRT pada orang dengan kepandaian yang tinggi maka kita akan bisa memilih dengan alat ukur yang mana.

Ilustrasi. (Foto: Youtube/Belajat Metode penelitian)
Ilustrasi. (Foto: Youtube/Belajat Metode penelitian)

Hal ini akan mempermudah kita dalam memperoleh hasil dengan presisi yang tinggi. Sedangkan alat ukur tersebut tidak bisa digunakan untuk orang-orang dengan tingkat kepandaian yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun