Mohon tunggu...
Teguh Ikhmal Bakhtiar
Teguh Ikhmal Bakhtiar Mohon Tunggu... Lainnya - Kosong itu isi, Isi itu kosong, teguhikhma@gmail.com

Apa yang membuat kamu yakin sekarang kamu sedang tidak bermimpi?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengintegrasikan Pembelajaran IPA dengan Kegiatan Ekstrakurikuler: Memperkaya Pengetahuan dan Keterampilan Siswa

2 Januari 2023   11:05 Diperbarui: 2 Januari 2023   11:08 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang fokus pada pengetahuan tentang alam semesta dan isinya. Ilmu ini dikembangkan secara sistematis dan terstruktur, sehingga tidak hanya mencakup kumpulan fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan yang terstruktur. Pembelajaran sains tidak hanya harus fokus pada aspek pengetahuan, tetapi juga harus memberikan pengalaman langsung bagaimana sains diterapkan dalam menemukan produk sains.

Dengan demikian, pembelajaran sains diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan sains siswa dan membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran sains sangat tergantung pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas. Oleh karena itu, guru harus memiliki kompetensi pedagogi dan profesional yang baik.

Proses pembelajaran sains seharusnya mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan atau eksperimen sendiri dalam menemukan konsep sains. Namun, tidak semua sekolah memiliki fasilitas laboratorium IPA yang memadai. Oleh karena itu, guru harus lebih kreatif dalam menggunakan sumber belajar yang tersedia untuk membantu siswa memahami konsep sains.

Kebiasaan belajar siswa dan latar belakang orang tua mereka juga berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam pembelajaran sains. Orang tua memiliki peran penting dalam memfasilitasi pembelajaran IPA anak-anak mereka dengan cara membimbing dan memberikan motivasi agar anak-anak tersebut memiliki semangat untuk belajar.

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan karakter esensial tercermin dalam fungsi dan tujuan pendidikan yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Tujuan dari pendidikan ini adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan ini bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan dampak positif dalam penguatan pendidikan karakter karena merupakan wadah pengembangan potensi peserta didik. Para peserta didik diharapkan dapat mengembangkan profil karakter Pelajar Pancasila melalui kegiatan tersebut, yaitu: (1) kemampuan bergaul dengan orang dari latar belakang yang berbeda, (2) kemampuan bekerja sama dengan orang lain, (3) kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan kreatif, (4) kemampuan berpikir kritis, (5) kemampuan mandiri, dan (6) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki akhlak yang mulia.

Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki keterkaitan dengan IPA sebenarnya banyak. Terdapat kegiatan ekstrakurikuler yang langsung berhubungan dengan IPA di antaranya adalah Pramuka dan PMR (Palang Merah Remaja).

Ekstrakurikuler pramuka adalah salah satu yang sering diminati oleh para siswa SMP. Di dalam pramuka tentunya mengajarkan hal-hal yang mengenai 10 dasa darma yang selalu dipegang oleh setiap anggota pramuka. Kegiatan yang dilakukan oleh pramuka sering kali di lakukan di alam terbuka yang secara langsung berinteraksi dengan alam. Secara tidak langsung siswa akan memperhatikan alam sekitarnya. Perilaku ini yang membuat pengetahuan siswa bertambah secara tidak langsung.

Siswa yang merasa penasaran dengan lingkungan sekitar bisa saja menanyakan kepada teman sebayanya atau menanyakan kepada guru atau pembina pramuka. Selain pengetahuan di dalam kepramukaan juga dituntut secara tidak langsung untuk ikut terampil dalam menggunakan barang dan alam sekitar. Contohnya menggunakan tali dengan mengaitkan antara pohon untuk menjadikannya jemuran dan lain sebagainya.

Materi-materi yang menunjang pengetahuan dan keterampilan siswa di dalam kepramukaan di antaranya: (1) Sejarah, (2) Latihan kepemimpinan, (3) Sandi, (4) Tali temali dan (5) Pertolongan pertama pada kecelakaan. Materi-materi di atas adalah materi pokok yang di dalamnya masih banyak cabang ilmu yang bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.

Ekstrakurikuler selanjutnya adalah PMR (Palang Merah Remaja). PMR sering tampil dalam menangani siswa yang mengalami cedera pada saat upacara bendera atau kegiatan lainnya. Siswa PMR memiliki segudang ilmu tentang penanganan korban, keadaan darurat dan lain sebagainya. Di dalam PMR siswa dilatih untuk (1) Menjaga kesehatan, (2) Siap siaga terhadap bencana, (3) Mengikuti aksi sosial dan (4) Mempererat persahabatan.

PMR adalah bagian dari Palang Merah yang berarti di dalamnya harus menjalankan 7 prinsip Palang merah dan Bulan sabit merah internasional (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent) yaitu: (1) Palang Merah didirikan dengan tujuan memberikan pertolongan kepada orang yang terluka dalam pertempuran, mencegah penderitaan orang lain, dan melindungi jiwa dan kesehatan. (2) Palang Merah memberikan bantuan kepada siapapun yang menderita tanpa memandang latar belakang, ras, agama, atau pandangan politiknya. (3) Palang Merah tidak memihak atau terlibat dalam kegiatan politik, ras, agama, atau ideologi tertentu dan bersikap netral. (4) Meskipun Palang Merah bekerja sama dengan pemerintah dalam bidang kemanusiaan dan menaati peraturan yang berlaku, ia bersifat mandiri dan menjalankan visi dan misinya sesuai prinsip dasar Palang Merah. (5) Palang Merah memberikan bantuan secara sukarela tanpa mencari keuntungan. (6) Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, yang dapat dipilih antara Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. (7) Di manapun, Palang Merah memiliki status sederajat, hak, dan tanggung jawab yang sama.

Dari pembahasan di atas bisa didapatkan ekstrakurikuler yang berada di SMP tidak menghambat pengetahuan dan keterampilan siswa, bahkan bisa meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Kedua contoh di atas juga merupakan ekstrakurikuler yang berintegrasi dengan ilmu IPA karena di dalamnya terdapat pembelajaran IPA secara langsung maupun tidak langsung.  Dua contoh ekstrakurikuler di atas hanyalah sebagian kecil yang terdapat di sekolah dan masih banyak lagi kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SMP yang bisa menambah pengetahuan dan keterampilan siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun