Semeru merupakan gunung paling tinggi di Pulau Jawa dengan puncak yang terletak di ketinggian 3. 676 mdpl, yang jadi gunung kesukaan para pendaki ini jadi gunung berapi paling tinggi ketiga di Indonesia, sehabis Gunung Kerinci( 3. 805 mdpl) serta Rinjani( 3. 726 mdpl).
Erupsi merupakan proses pelepasan material dari gunung berapi. Bahan ini dapat berbentuk lava, gas, abu, dll. Bahan ini setelah itu dilepaskan dalam jumlah yang tidak didetetapkan ke suasana ataupun di permukaan bumi. Letusan gunung berapi terjalin akibat pergerakan magma dari dalam Bumi. Pergerakan magma diakibatkan oleh tekanan gas yang kokoh di dalam kerak bumi yang selalu mendesak magma keluar.
Erupsi Semeru terjalin pada hari Pekan, 4 Desember 2022. Gunung Semeru kembali hadapi erupsi satu tahun pas sehabis erupsi lebih dahulu. Gunung Semeru kembali hadapi erupsi diiringi luncuran awan panas guguran( APG) sepanjang 7 km.
Mitigasi Bencana
Apa yang wajib dicoba kala terjalin erupsi Semeru ataupun gunung yang yang lain? Inilah berartinya kita menguasai pelajaran Mitigasi Bencana. Dengan undang- undang nomor. Nomor. 24 serta PP tahun 2007. 21 Tahun 2008 Pengurangan resiko bencana merupakan serangkaian upaya buat kurangi resiko bencana, baik lewat pembangunan raga ataupun lewat kenaikan pemahaman serta kenaikan kapasitas buat mengalami ancaman bencana. Mitigasi.
Bahaya gunung api merupakan upaya buat kurangi akibat ataupun efek dari letusan gunung berapi ataupun letusan gunung berapi. Bagi Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana( BNPB), letusan gunung berapi ialah bagian dari kegiatan gunung berapi yang diketahui dengan sebutan" letusan". Bahaya letusan gunung berapi bisa berbentuk awan panas, material yang terlontar( pijar), hujan abu rimbun, lahar, gas beracun, tsunami, serta banjir lahar.
Langkah- langkah mitigasi bencana gunung meletus
Saat sebelum Terjalin Letusan Gunung Berapi
Aksi yang wajib dicoba oleh pihak berwenang/ pemerintah meliputi:
1. Pemantauan serta pengamatan aktivitas pada gunung api yang lagi aktif.
2. Pembuatan serta penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta zona resiko bahaya gunung api, dan peta pendukung yang lain, semacam peta geologi gunung api.