Mohon tunggu...
Teguh Ikhmal Bakhtiar
Teguh Ikhmal Bakhtiar Mohon Tunggu... Lainnya - Kosong itu isi, Isi itu kosong, teguhikhma@gmail.com

Apa yang membuat kamu yakin sekarang kamu sedang tidak bermimpi?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Indonesia dengan Pendidikan yang Ada di Dunia

7 Desember 2020   10:20 Diperbarui: 7 Desember 2020   10:33 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mari kita liat beberapa sistem pendidikan di luar Indonesia,kita ambil contohnya negara Finlandia. Tak ada yang menyangkal kalau sistem pendidikan di Finlandia diakui menjadi yang terbaik di dunia. Bahkan, beberapa waktu lalu, sistem di Negeri Nordik itu hendak diikuti Indonesia. Namun, bila diselisik, prinsip dasar pendidikan di Indonesia masih jauh berbeda dengan Finlandia. Finlandia tak pernah menyuruh siswa untuk membuat pekerjaan rumah dan menerapkan standar nilai ujian. Lantas, apa yang sebenarnya membuat sistem pendidikan di Finlandia sukses dan berhasil mencetak generasi cemerlang?

+Anak-anak di bawah usia 7 tahun tidak diizinkan untuk bersekolah di sekolah dasar di Finlandia. Pada saat yang sama, di Indonesia, beberapa sekolah mengizinkan anak-anak di bawah 7 (atau bahkan 6) tahun untuk masuk sekolah dasar. Karena ketidakdewasaan mereka dan tidak dapat melanjutkan ke sekolah dasar, anak-anak akan bosan dan seringkali gagal mendapatkan pendidikan yang ideal.

+Berbeda dengan Indonesia, di Finlandia, anak tidak diukur dari 6 tahun pertama pendidikan. Di Indonesia, enam tahun pertama anak usia sekolah (yaitu sekolah dasar) dievaluasi. Orang mengira bahwa nilai mereka memengaruhi kinerja

+Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yakni ketika mereka berusia 16 tahun. Sedang di Indonesia, anak kelas 1 SD pun sudah dibebani ujian akhir semester.

+66 persen anak di Finlandia mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Di Indonesia banyak anak putus sekolah.

+Kelas sains di Finlandia diisi maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat praktik dan melakukan penelitian. Di Indonesia, hanya sekolah tertentu yang punya laboratorium yang memenuhi standar. Itu pun digunakan banyak siswa.

+Guru hanya menghabiskan 4 jam di kelas. Sementara itu, 2 jam seminggu guru memperoleh pendidikan pengembangan profesi. Di Indonesia, guru 48 jam di kelas.

Mungkin itu beberapa poin,masih banyak lagi poin yang lain.Harapan kita semoga pendidikan di Indonesia bisa terus berkembang.

Semoga bermanfaat semuanya -HELLO SENJA-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun