Mohon tunggu...
teguh putra
teguh putra Mohon Tunggu... -

Sebagai mahasiswa fakultas komunikasi di universitas widya mandala surabaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Plan Hujan Buatan Penetapan Darurat Asap Malaysia

25 Juni 2013   18:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:26 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat kondisi kebakaran hutan di Riau mengakibatkan asap yang semakin menyebar hingga malaysia. Sebuah solusi hujan buatan dapat menjadi upaya untuk mengurangi penyebaran kebakaran hutan di Riau.Melihat kendala para pemadam didarat terkendala jarak dan kondisi wilayah setempat. Minggu(23/26)hujan buatan telah dilakukan tiga kali di bengkalis dan satu kali dilakukan di Dumai.

Dengan adanya awan hujan yang sudah tersemai itu sukses menjadi hujan yang mengurangi titik api yang ada. Mengutip data dari satelit NOAA milik AS Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan adanya 92 titik api di Bengkalis dan Rokan Hilir. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir hujan buatan teraebut mampu mengurangi intensitas api yang ada di dua wilayah pesisir timur riau. "Masih ada asap,tetapi jauh berkurang," ujar Kasiarudin,Kepala BLH Riau.

Mentri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengindikasikan adanya keterkaitan 8 perusahaan asal Malaysia ini dengan adanya dugaan kebakaran lahan di Riau. Perusahaan itu adalah PT MGI,PT LIH,PT BRS,PT TMP,PT ULD,PT AP,PT MAG,dan JYP Jatim kedelapan perusahaan ini bila terbukti bersalah akan di tindak. Menyikapi tentang terjadinya kebakaran hutan di Riau yang mengakibatkan polusi hingga negara tetangga.Pemerintahan Malaysia menyikapi hal tersebut dengan menetapkan sebagai status darurat di negara bagian Johor.Pengumuman di sampaikan oleh Perdana mentri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Malaysia G Palanivel.

Sumber:Kompas/Senin 24 Juni 2013/Page 13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun