Kehidupan Masyarakat Kerajaan Kutai
Sistem Pemerintahan
Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga yang sekaligus menjadi raja pertama Kerajaan Kutai. Dan kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Aswawarman. Aswawarman dianggap sebagai pendiri dari keluarga raja atau Vansakarta. Namun raja terbesar yang terkenal di kerajaan adalah Mulawarman.
Kehidupan Sosial
Kerajaan Kutai diselimuti oleh budaya Hindu sehingga masyarakatnya sangat terikat dengan sistem kasta. Teori itu juga diperkuat dengan temuan istilah Brahmana yang menunjukkan suatu kasta yang menceritakan bahwa masyarakat kutai telah diatur berdasarkan sistem sosial Hindu pada zaman itu. Serta istilah dari Uprakeswara berhubungan erat dengan tiga dewa utama (Trimurti), yakni Brahma,Wisnu dan Syiwa. Dan dalam agam Hindu, jika ada seseroang yang belum beragama Hindu dan ingin menjadi salah satu anggota kasta masyarakat Hindu harus melewati upacara pensucian.
Kehidupan Ekonomi
Kehiudpan ekonomi di Kerajaan Kutai zaman dahulu masyarakatnya bermata pencaharian beternak,bertani,dan berdagang. Dan dalam prasasti Yupa juga menyebutkan bahwa sang raja Mulawarman telah menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Bidang Politik
Ada satu prasasti yang ditemukan pada masa kerjaan Kutai yang menyebutkan bahwa “Sang Maharaja Kundungga yang amat mulia memiliki putra yang mashur. Namanya Sang Aswawarman, yang seperti Sang Ansuman atau Dewa Matahari menumbuhkan keluarga yang sangat mulia”. Aswawarman mempunyai 3 orang putra yang
digambarkan seperti api (yang suci) tiga. Dan yang paling terkenal adalah Mulawarman. Mulawarman merupakan raja yang memiliki adab yang baik, kuat, dan sangat berkuasa. Mulawarman juga pernah mengadakan selamatan emas yang melimpah, hal itu sebagai kegiatan kenduri oleh para Brahmana. Dari parasasti itu juga menyebutkan beberapa raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kutai. Dan dalam prasaati itu juga dapat disimpulkan bahwa dahulu di kerajaan ini sudah mengenal sistem pemerintahan. Sehingga sistem pemerintahannya bukan lagi kepala suku, melainkan raja. Serta membuktikan bahwa raja di kerajaan tersebut adalah orang asli Indonesia yang sudah memeluk agama Hindu.
Bidang Ekonomi
Secara geografis, Kerajaan Kutai berada di jalur perdagangan antara Cina dan India. Dan Kerajaan Kutai menjadi wilayah yang sangat menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal itu tentunya membuktiakan bahwa pada saat itu, selain bertani, kegiatan berdagang sudah menjadi bagian dari kehidupan pokok masyarakat Kutai. Dalam cacatan sejarah juga menyebutkan, bahwa raja Mulawarman pernah memberikan
20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Sehingga diperkirakan bahwa dahulu dikerajaan kutai pertanian dan peternakan telah menjadi mata pencaharian utama masyarakat Kutai. Lokasinya yang berada di jalur transportasi laut, juga membuat kegiatan perdagangan dalam kerajaan ini berjalan cukup ramai. Untuk pedagang yang berasal dari luar wilayah Kerajaan Kutai diharuskan untuk memberikan “hadiah” kepada sang raja sebagai bentuk izin untuk berdagang. Biasanya hadiah tersebut berupa barang dagangan yang harganya cukup mahal serta pemberian tersebut dianggap sebagai pajak kepada pihak Kerajaan.
Bidang Agama
Masyarakat Kerajaan Kutai sangat taat pada kepercayaan yang dianutnya. Salah satu budaya yang hingga kini dapat dilihat adalah Yupa. Yupa tersebut adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum. Di dalam Yupa tersebut disebutkan ada sebuah tempat suci yang diberi nama Waprakeswara atau tempat pemujaan Dewa Siwa. Sehingga dari pernyataan terssebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kerajaan Hindu menganut agama Hindu Syiwa. Selain itu, masyarakat Kerajaan Kutai juga masih setia menjalankan adat istiadat dan kepercayaan asli mereka.
Bidang Sosial-Budaya
Kerana Kerajaan ini sebagian besar menganut agama Hindu, sehingga masyarakatnya otomatis telah mendapatkan pengaruh agama Hindu dan kehidupan agamanya sudah lebih maju daripada lainnya pada waktu itu. Contohnya, ketika ada seseorang yang ingin memeluk agama Hindu, maka akan diadakan upacara pemberkatan agama Hindu yang disebut dengan Vratyastoma. Upacara tersebut telah ada sejak pemerintahan Aswawarman yang dipimpin oleh para pendeta dari India. Pada saat pemerintahan
Mulawarman, upacara tersebut baru digantikan oleh brahmana dari Indonesia. Hal itu membuktikan bahwa, kaum brahmana yang berasal dari Indonesia juga mempunyai tingkat intelektual yang tinggi yang dimana mampu menguasai bahasa Sanskerta yang merupakan bahasa resmi kaum brahmana untuk masalah keagamaan. Masuknya budaya India ke nusantara juga mempengaruhi perubahan budaya di Indonesia. Dan salah satu perubahan yang paling penting adalah munculnya sistem pemerintahan dengan pimpinannya yang merupakan seorang raja.
Sebab, sebelum budaya tersebut masuk, sistem pemerintahan kerajaan dipimpin oleh seorang Kepala Suku.
Masa Kejayaan Kerajaan Kutai
Kehidupan dalam kerajaan sangatlah makmur jaya, hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya prasasti Yupa di Muara Kaman. Dan masa kejayaan Kerajaan Kutai berada saat dibawah pemerintahan Mulawarman. Saat pemerintahan Kudungga, kerajaan ini meredup. Hal ini disebabkan ketika Kerajaan besar seperti Majapahit dan Singosari sedang mengalami masa kegemilangan. Sejak saat itulah, Kerjaan Kutai dalam masa pemerinatahan Kudungga tidak terlihat. Kudungga berasal dari Kerajaan Campa yang berada di Kamboja, sedangkan Aswawarman adalah anak dari Kudungga yang diyakini untuk menjadi raja pertama di Kerajaan Kurtai dengan sebutan Wangsakerta. Namun, pada beberapa sumber sejarah ada yang menganggap bahwa raja Kudungga sebagai raja yang pertama dari Kerajaan Kutai.
Keruntuhan Kerajaan Kutai
Tewasnya seorang raja bernama Maharaja Dharma Setia dalam suatu peperangan, menandakan masa Kerajaan Kutai telah berakhir. Maharaja Dharma Setia tewas ditangan Raja Kutai Kartanegara ke-13 yaitu Aji Pangeran Anum Panji Mendap. Untuk informasi, Kutai yang dimaksud adalah Kutai Martadipura yang berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu ibukotanya Kutai Lama atau Tanjung Kute. Kemudian Kutai Kartanegara inilah yang disebut dalam sastra Jawa Negarakertagama yang kemudian menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang pada awalnya sang raja memiliki gelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
Rangkuman
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu yang pertama di Indonesia, yaitu ditemukanya rasati Yupa abad ke 4 M. letaknya berda di Kalimantan Timur. Raja pertama yaitu raja Kudungga. Pada masa kejayaan dipimpin oleh raja Mulawarman.
Latihan/ Tugas/Praktikum
Pililah jawaban yang tepat di bawah ini!
Apabila kita lihat dari letaknya, kerajaan Kutai sangat strategis karena terletak pada jalur aktifitas perdagangan dan pelayaran yakni …
Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan CIna dan India
Antara dunia barat dan dunia timur karena berada di Kalimantan Timur
Berada di tepi sungai Brantas
di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu
menguasai wilayah yang luas di Nusantara
Prasasti Yupa selain menginformasikan tentang silsilah penguasa Kutai, juga menginformasikan tentang kehidupan masyarakat Kutai dalam bidang sosial dan agama, hal ini dibuktikan dengan Vratyastoma dan Waprakeswara. Dengan adanya Waprakeswara menunjukkan bahwa ....
Kerajaan Kutai sebagai pusat penyebaran agama Buddha di Kalimantan
yupa menjadi sarana pemujaan kepada dewa
Kerajaan Kutai menganut Hindu aliran Syiwa
banyak dibangun candi pada masa Kerajaan Kutai
kerajaan Kutai menjadi bangian kekuasaan kerajaan di India
Peninggalan terpenting Kerajaan Kutai adalah keberadaan tujuh buah Yupa (tugu btau). Informasi yang tepat tentang tugu batu di Kerajaan Kutai adalah…..
Bertuliskan angka tahun 400 M
Didirikan oleh Raja Mulawarman
Penguasa saat itu adalah Kudungga
Letaknya di daerah Hilir sungai Mahakam
Dibuat untuk menghormati kedermawanan Mulawarman
Masyarakat telah bisa mendirikan suatu kerajaan yang teratur dan rapi menurut polapemerintahan di India dan dapat menerima unsur-unsur yang datang dari luar Indiamerupakan bagian dari aspek kehidupan Kerajaan Kutai di bidang
Politik
Budaya
Sosial
Agama
Ekonomi
Keberadaan kerajaan Kutai diketahui atas dasar sumber berita yang ditemukan berupa prasasti yang berbentuk ….
Neraca
Yupa atau tiang batu jumlahnya 7 buah
Punden berundak-undakd.
Artefake.
Waruga
E. Referensi/Daftar Pustaka
Hapsari Ratna. 2021. IPS Sejarah untuk SMA/ MA Kelas X.Jakarta : Erlangga.
. Hapsarri Ratna. 2021. Sejarah SMK/ MAK Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Yusuf Brilianto..Pembelajaran Unggul sejarah SMK/ MAK. Jakarta : Bumi Aksara
https://www.gramedia.com/literasi/pendiri-kerajaan-kutai/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H