Mohon tunggu...
Teguh Hasa Prastama
Teguh Hasa Prastama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang yang disiplin dan betanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rekam Jejak Sejarah Kemalikussalehan dan Implementasi Lima Pilar Kemalikussalehan

11 Desember 2024   14:08 Diperbarui: 11 Desember 2024   13:59 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman para Sultan Sumber: Museum Malikussaleh

1. Jejak Sejarah Kemalikussalehan

Sultan Malik As Saleh adalah sultan pertama dan pendiri Kerajaan Samudera Pasai, kerajaan Islam pertama yang berdiri di Nusantara pada abad ke-13. Beliau memerintah dari tahun 1267 hingga 1297 M dan berhasil menyebarkan ajaran Islam di wilayah pesisir utara. Sultan Malikussaleh atau Malik As Saleh lahir dengan nama Meurah Silu di Nagur, Tanah Gayo pada abad ke-13. Ia merupakan keturunan dari Suku Imam Empat atau Sukee Imeum Peuet, sebutan bagi keturunan empat maharaja atau meurah bersaudara yang berasal dari Champa. Suku tersebut diyakini sebagai pendiri pertama kerajaan-kerajaan di Aceh sebelum terpengaruh oleh agama Islam. Sebelum menjadi pemimpin Samudera Pasai, Meurah Silu belum beragama Islam. Ia menjadi pemeluk Islam setelah bertemu dengan Nazimuddin Al Kamil, seorang laksamana laut dari Mesir yang datang ke Sumatera untuk merebut pelabuhan kambayat di Gujarat, India. Nazimuddin Al Kamil mengangkat Meurah Silu sebagai  raja Pasai pertama dan memberinya gelar Sultan Malik As Saleh, yang artinya raja yang saleh.

Sultan Malik As Saleh menikah dengan putri Ganggang Sari, seorang keturunan Sultan Alaiddin Muhammad Amin dari Kerajaan Perlak. Sejak saat itu, nama Kerajaan Samudera berganti menjadi Kerajaan Samudera Pasai. Nama Samudera Pasai aslinya adalah Samudera Aca Pasai, yang artinya Kerajaan Samudera yang beribu kota di Pasai. Semenjak memeluk agama Islam, Sultan Malik As Saleh berusaha untuk menanamkan dasar-dasar kekuasaan Islam dan mengembangkan kerajaannya melalui perdagangan. Sultan Malik As Saleh naik takhta Kerajaan Samudera Pasai pada tahun 1267 Masehi. Ia berhasil menyatukan dua kerajaan sebelumnya, yaitu Samudera dan Pasai, menjadi satu kesatuan yang kuat dan makmur. Ia juga membangun hubungan dagang dan diplomatik dengan negara-negara lain, terutama dengan Kerajaan Mamluk di Mesir dan Kerajaan Yuan di China.

Kerajaan Samudera Pasai terletak di sepanjang pantai barat laut Sumatera yang menghadap Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan penting pada masa itu. Kerajaan ini sempat menjadi pusat dari perdagangan mancanegara. Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan bercorak Islam yang terdapat di Sumatra. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu pada 1276 Masehi dan runtuh pada abad ke-16 setelah beberapa abad berkuasa. Terdapat beberapa peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang berhasil ditemukan. Peninggalan-peninggalan tersebut kemudian digunakan para ahli sebagai sumber sejarah.

2. Implementasi Pilar Kemalikussalehan

Sebagai lembaga pendidikan yang bersyariat islam, siswa/i kelas I A SD Ar Raudhah menerima proses ngajar mengajar tetang hadist pada usia mereka yang cukup dini. Tujuannya adalah untuk membentuk serta mengembangkan kepribadian dan karakter yang baik para murid agar selalu berpedoman dengan hadist. hadist memiliki nilai yang sangat penting untuk pedoman hidup manusia dan juga menjadikan anak-anak lebih cinta dan dekat dengan Rasulullah nya. 

3. Analisis Implementasi Pilar Kemalikussalehan

Dari studi kasus diatas kita dapat mengetahui bahwa dengan mengajarkan agama kepada anak pada usia dini mereka akan cepat sekali untuk ingat dan terus melakukan hal yang di ajarkan kepadanya. Terutama mengajari caranya membaca Al-qur'an dimulai mengenalkannya kepada iqro terlebih dahulu setelah itu kepada Al-quran. dengan demikian anak akan terbiasa dengan kebiasaan mereka dan membawa keberkahan tersendiri bagi si anak dan kepada orang tuanya. Sebagai orang tua yang baik hendaklah membimbing dan selalu mendukung anak ke hal-hal yang positife agar anak terus berkembang dan kelak bisa menjadi seorang yang sukses. Tak jauh dengan pilar kemalikussalehan yang kita terapkan ke anak kita agar mereka menjadi seperti Sultan Malik  As saleh.

4. Kesimpulan

Jadi bisa kita tarik kesimpulan bahwa kelima pilar kemalikussalehan ini masi cocok jika diimplementasikan pada zaman sekarang, karena sudah cukup relevan dan juga mendorong kemajuan di suatu daerah. Apalagi pada zaman sekarang kita dihadapkan dengan zaman yang sudah mulai kejam, teknologi dimana-mana dan manusia menjadi ketergantungan pada teknologi tersebut maka dari itu pentingnya bagi kita untuk menerapkan kembali kelima pilar kemalikussalehan ini untuk mengembalikan kejayaan yang sudah lam hilang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun