Masih berbekas di kepala kita gempa bumi 7.8 Ritcher di Lombok yang menghancurkan rumah dan mata pencaharian saudara-saudara kita. Seperti gempa Lombok, sebuah bencana finansial bisa terjadi kapanpun tanpa kita duga. Banyak sekali bencana finansial lain yang dapat terjadi dalam kehidupan anda. Contohnya : anda dipecat dari pekerjaan, kecelakaan atau sakit, kematian tulang punggung keluarga, ditipu bisnis, dll.
Bencana tersebut jika tidak ditangani dengan baik tidak hanya dapat merusak kehidupan anda sekarang, tapi juga dapat menghancurkan masa depan buah hati dan keluarga anda. Dalam artikel ini akan menjabarkan tips-tips untuk dapat mempersiapkan diri dan bangkit kembali dari sebuah bencana finansial. Yuk kita simak!
Persiapan Dalam Menghadapi Bencana Finansial
Dana darurat adalah kantong dana yang setidak nya berisi 3 kali pengeluaran per bulan yang sengaja dipisahkan dari rekening sehari-hari. Memiliki dana darurat akan sangat bermanfaat di saat terjadi bencana untuk menalangi keuangan keluarga anda dalam bulan-bulan awal setelah terjadinya bencana, sehingga anda memiliki waktu untuk memikirkan jalan keluar selanjutnya dari bencana tersebut.
2. Memiliki Asuransi
Memiliki asuransi dapat memberikan kompensasi finansial yang dapat sangat membantu kelanjutan kehidupan anda setelah mengalami sebuah bencana finansial. Asuransi disini dapat berupa asuransi rumah, kendaraan, kesehatan maupun asuransi jiwa. Saya menggaris-bawahi pentingnya asuransi jiwa jika anda adalah tulang punggung dari keluarga. Jika karena suatu hal anda tidak dapat lagi menafkahi keluarga karena musibah, pendidikan anak-anak anda tetap bisa dilanjutkan untuk masa depan mereka.
Bangkit Kembali dari Bencana Finansial
1. Menerima Keadaan dan Move-on
Tahap pertama untuk kembali bangkit dari sebuah bencana adalah menerima kondisi anda sekarang dan berpikir jernih. Banyak sekali orang yang tidak bisa move-on dari masa lalunya sehingga terjerat di keputusan-keputusan yang buruk dan memberatkan hidupnya. Berserahlah pada Yang Kuasa dan anggap bencana ini sebagai cobaan untuk anda. Berpikirlah jernih dan bergeraklah demi keluarga dan orang-orang anda cintai !
2. Fokuslah pada Hal yang Utama dan Esensial dalam Hidup Anda
Tahap selanjutnya adalah segera berfokus pada pengeluaran yang utama dan penting untuk kelangsungan hidup keluarga anda. Bagi single parent yang baru ditinggal tulang punggung keluarga, hal ini bisa berupa memastikan anak dapat melanjutkan pendidikan setinggi mungkin. Bagi pebisnis yang baru saja bangkrut, ini dapat berarti segera melunasi hutang-hutang bisnis anda.
Anda harus menemukan hal-hal yang memungkinkan keluarga anda untuk keluar dari kondisi keuangan yang sulit ini. Walaupun hal itu tidak bisa dilakukan sekarang, setidaknya jangan tutup pintu harapan anda dimasa depan.
3. Turunkan Standar Hidup Anda
Banyak sekali orang yang kondisi keuangannya semakin hancur karena mereka tetap hidup dengan standar mewah seperti sebelumnya. Untuk mempertahankan standar hidupnya, mereka mengorbankan hal-hal lain yang lebih penting atau bahkan berhutang demi gaya hidupnya.
Dengan menurunkan standar hidup, sisa uangnya dapat digunakan untuk hal-hal yang utama bagi hidup anda. Bersabarlah dengan kondisi hidup anda yang baru setidaknya sampai  keuangan anda lebih baik dari kondisi sekarang.
Contoh menurunkan standar hidup yang bisa anda lakukan :
Gantilah hiburan anda yang menghabiskan uang dengan hiburan lain yg lebih sederhana
Jual rumah anda di tengah kota dan pindah ke pinggiran kota atau kota lain yang lebih murah taraf hidupnya
Gantilah kendaraan anda dari mobil menjadi motor atau naiklah kendaraan umum
4. Cari Sumber Penghasilan Lain
Jika anda masih memiliki waktu luang, jangan malu untuk mencari sumber penghasilan sampingan lainnya. Di era milenial seperti sekarang, banyak sekali peluang yang bisa anda manfaatkan. Misalnya menjadi supir ojek online, menjadi penulis artikel online, freelancing di internet, dll.
5. Terbukalah dan Terimalah Bantuan
Tahap terakhir setelah anda melakukan semua langkah diatas adalah terbuka terhadap bantuan orang lain. Mintalah dukungan baik material maupun spiritual kepada saudara-saudara terdekat maupun teman-teman baik anda.
Jangan menuntut orang lain harus membantu anda secara finansial, tapi jangan pula terpaku pada ego anda untuk tidak menerima bantuan orang lain. Catat semua bantuan yang anda terima, dan jangan lupa untuk mengembalikan setelah kondisi keuangan anda membaik.
Kesimpulan
Kunjungi laman profil saya untuk artikel-artikel finansial untuk milenial lainnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI