Mohon tunggu...
Teguh Arief Septyawan
Teguh Arief Septyawan Mohon Tunggu... -

Seorang pembelajar Sepanjang Zaman

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengintip Jalannya Pemilu dari Pakistan

7 April 2014   20:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:57 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gegap gempita pemilihan umum tahun 2014 tak hanya dirasakan oleh masyarakat yang ada di Indonesia saja, tetapi hal yang sama juga dirasakan oleh masyarakat yang berada diluar Indonesia. Mereka adalah para WNI atau Warga Negara Indonesia yang sedang merantau di negeri orang, entah sedang bekerja atau belajar.

Namun gegap gempita Pemilu mereka rasakan lebih dulu dibandingkan di Indonesia, karena pemilu 2014 untuk memilih calon legislatif telah dilaksanakan dibeberapa negara yang terdapat WNI nya. Seperti proses pemilu yang salah satunya dilaksanakan di negara Pakistan.

[caption id="attachment_330539" align="aligncenter" width="480" caption="PPLN di KBRI Islamabad"][/caption]

Negara dengan populasi muslimnya di kawasan Asia Selatan ini, ternyata terdapat banyak WNI yang sedang menempuh studi dan bekerja. Berdasarkan laporan dari Muhammad Irfan, salah seorang WNI yang sedang menempuh studi Dakwah & Islamic Culture di International Islamic University Islamabad ini berjalan dengan lancar.

Berdasarkan hasil pemantauan Irfan, Pemilu di luar negeri kali ini berbeda dengan sebelumnya. Bila sebelumnya pemungutan dan penghitungan di hari yang sama, namun saat ini pemungutan dan penghitungan dipisah harinya.

Pemungutan dilakukan mulai tgl 30 maret sampai tgl 6 April. Ini menimbang bahwa tanggal 9 April merupakan hari kerja, sehingga WNI di luar negeri khususnya yang berada di Pakistan akan kesulitan untuk hadir. Dengan demikian masing-masing PPLN atau Panitia Pemilihan Luar Negeri leluasa menetapkan pemilihan di hari libur.

[caption id="attachment_330540" align="aligncenter" width="480" caption="Beberapa WNI sedang mengantri untuk mecoblos"]

1396853504585997413
1396853504585997413
[/caption]

Seperti PPLN Islamabad dan PPLN Karachi yang mengadakan pemilihan pada hari minggu tanggal 6 April kemarin. Namun untuk hasil penghitungan suara tetap pada tanggal 9 April jam 1 siang. Hal ini dimaksudkan agar hasil di luar negeri tidak mempengaruhi pemilih di dalam negeri.

Karena penghitungan tidak dilakukan di hari yg sama, maka pemilih hanya perlu datang untuk mencoblos lalu pulang. Bagi yg tempat tinggalnya berdekatan dengan KBRI/KJRI yang biasanya digunakan sebagai TPS, maka datang dan langsung pulang tidak menjadi persoalan. Tetapi bagi yang datang dari luar kota dan yang menempuh jarak yang jauh, tentu sangat disayangkan bila hanya datang lalu pulang. Bahkan tak jarang ajang pemilihan seperti ini dijadikan ajang kumpul dan bertemu sesama WNI.

Maka, pihak KPPSLN dan PPLN biasanya berinisiatif mengisi dengan beberapa agenda, seperti lomba karaoke di Karachi, atau lomba untuk anak-anak di TPS Islamabad. Tidak lupa juga disediakan hidangan untuk makan siang bersama.

Antusias WNI untuk Pemilu 2014ini, menurut Irfan, jauh meningkat dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya. Di Islamabad saja dari 145 DPT yang datang ke TPS dan memilih sebanyak 118 orang. Adapun dari 31 DPK, yang datang dan memilih sebanyak 17. Ditambah dengan 2 DPTB yang datang hanya berbekal passport.

[caption id="attachment_330541" align="aligncenter" width="480" caption="Suasana pemilu di KJRI di Karachi"]

1396853600364466672
1396853600364466672
[/caption]

Di luar negeri proses memilih tidak hanya dilakukan melalui TPS, bagi daerah yang tidak terjangkau, surat suara dapat dikirim via pos. Terlihat antusias WNI yang ada di Pakistan untuk mencoblos via pos juga ikut meningkat. Bahkan ada satu orang yang tinggalnya sangat jauh tapi karena ingin datang ke TPS membatalkan via pos dan memilih untuk datang sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun