Mohon tunggu...
Teguh Arief Septyawan
Teguh Arief Septyawan Mohon Tunggu... -

Seorang pembelajar Sepanjang Zaman

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memilih Presiden Semudah Memilih Sendal Jepit

6 Mei 2014   23:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:47 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda bingung atau galau mau pilih calon mana saat pilpres mendatang. Mulai sekarang ga usah bingung, apalagi sampe galau. Caranya mudah koq memilih pemimpin yang diidam-idamkan rakyatnya. Memilih capres dan cawapres sama seperti memilih or membeli sendal jepit. Koq sendal jepit sih ?

Yups tepat sekali sendal jepit. Si barang murah meriah tapi banyak kegunaan dan manfaatnya ini bisa dijadikan patokan dalam memilih siapa calon pemimpin kita yang pro rakyat. Udah ga jaman dengerin janji manis (nanti yang ada kecewa klo janji tersebut dilanggar) atau ga usah dengerin sapa mendukung wong cilik (nanti kecewa klo kebijakannya tidak pro rakyat).

Kita coba cermati saja filosofi dan kegunaan dari sebuah sendal jepit itu sendiri. Pertama, sendal jepit baru bermanfaat apabila sepasang. Kita lihat saja siapa calon pemimpin kita yang dengan PeDe nya mendeklarasikan diri sendiri, urusan siapa calon wakilnya gampang. Hal itu bisa dijadikan patokan, sendal jepit akan bermanfaat bila ada sepasang. Kalau cuma sebelah aja terus nanti dijalan nemu sebelah lagi tentunya tidak akan pas (emang mau dapet sendal jepit beda warna dan sama kaki). Begitupula calon pemimpin kita, kalau tiba-tiba menjelang pemilihan baru mencari pasangannya yang ada kualitas dan visi misi wakil pemimpin tersebut dapat dipertanyakan (jangan sampe belum genap 1 tahun udah beda visi, dll)

Kedua, sendal jepit itu selalu berada dibawah. Semahal dan sebagus apapun sendal jepit yah tetap dipakai dibawah (tidak pernah dipakai selain dikaki kecuali untuk nimpuk orang) dan akan selalu kotor. Begitu pula mencari calon pemimpin, kita lihat bagaimana kinerja mereka dilapangan tanpa ada rekayasa dan tanpa ada pencitraan. Lihat si fulan blusukan kesana-kesini, atau lihat si fulan lagi ada dipasar dengan bantuan media. Karena hakikatnya seorang pemimpin akan selalu berada ditengah-tengah masyarakatnya, bekerja untuk masyarakat dan mendengarkan aspirasi mereka, dengan atau tanpa campur tangan media. Kan ga pernah kita liat sendal jepit dipakai untuk sengaja difoto atau dipakai tapi harus selalu bersih dari kotoran.

Ketiga, sendal jepit itu tetap berguna walaupun sudah jelek dan rusak. Sebuah sendal jepit saja  masih saja berguna untuk hal lain. Begitu pula calon pemimpin kita, walaupun kelak sudah puas menduduki jabatannya selama 1 atau 2 periode, tapi ide dan pemikirannya masih terus diberikan bagi kesejahteraan rakyat. Bukan sekedera copot jabatan presiden, copot pula tanggung jawabnya. Karena pemimpin negera itu adalah pemimpin dunia dan akhirat.

Dari filosofi sendal jepit diatas menurut anda calon pemilih presiden dan calon wakil presiden yang ada saat ini sudah ada belum yang mewakili filosofi sederhana sendal jepit (identik dengan rakyat) ?? Kalau memang belum ada yang menyerupai, silahkan anda memilih calon pemimpin yang banyak manfaatnya tapi sedikit mudharatnya (sedikit kesalahannya/kerugiannya). Selamat Memilih Dengan Cerdas...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun