Mohon tunggu...
Teguh Alfaidzin
Teguh Alfaidzin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masyarakat Sipil

Mahasiswa Universitas Mahasaraswati Denpasar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tersingkir dari Piala AFF: Indonesia Darurat Prestasi

15 Januari 2023   15:11 Diperbarui: 15 Januari 2023   22:27 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pemain Timnas Indonesia Marc Klok (kedua kanan) bersitegang dengan para pemain Timnas Vietnam. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom 

Hasilnya? Sama saja, target mendali emas pada perhelatan Sea Games gagal direngkuh. Kompetisi Gojek Traveloka liga 1 tidak mengalami perubahan, masih banyak suporter meregang nyawa. Ditengah kondisi sepak bola Indonesia yang serba semrawut, Edi justru mencalonkan diri sebagai calon Gubernur dalam Pilkada Sumatera Utara 2018. Keberhasilanya dalam membangun citra dan meraih simpati pecinta sepak bola tanah air menghantarkan Edi menuju tampuk tertinggi kepemimpinan Sumatera Utara, Edi Rahmayadi pun dilantik menjadi Gubernur dua tahun silam.

Selain Iwan Bule dan Edi Rahmayadi, masih segar dalam ingatan saya adalah seorang ketua DPD RI 2019-2024 La Nyalla Mataliti, ketua PSSI 2015-2016 yang sempat membuat geger sepak bola Indonesia. Hal tersebut dikarenakan terjadi kekisruhan di tubuh pengurus PSSI, hingga akhirnya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengambil langkah tegas dengan membekukan kepengurusan La Nyalla. Alhasil, campur tangan pemerintah ini mendapat respon dari FIFA yang langsung menjatuhi sanksi karena dianggap ada intervensi. Lebih lanjut La Nyalla pun harus berhenti sebagai ketua PSSI sebelum masa jabatanya habis lantaran dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus pencucian uang dana hibah kamar dagang dan industri Jawa Timur.

Kabar teranyar La Nyalla akan mencalonkan kembali menjadi ketua PSSI dan akan mendaftar sekaligus menyerahkan berkas hari ini Jumat, 13/1/2023. Padahal jelas-jelas La Nyalla sedang menjabat sebagai Ketua DPD RI, miris.

Sampai kapan PSSI dipimpin oleh orang-orang penuh kepentingan dan secuil pun tak paham soal sepak bola? sampai kapan PSSI hanya dijadikan hadiah untuk para Purnawirawan dan Politisi? percayalah politik niscaya soal kekuasaan. Dihadapan kekuasaan semua orang berpotensi punya kecenderungan menyalahgunakan wewenang, apapun dan bagaimanapun tujuan awalnya. Karena potensi itulah dalam tubuh organisasi sepak bola PSSI, politik kepentingan wajib hukumnya untuk dihindari. 

Sekali lagi tak cukup hanya bermodal pantang menyerah, tegas, apalagi hanya sekedar jago retorika untuk memajukan sepak bola Indonesia. Ini bukan masalah teknis atau taktis, ada masalah yang lebih mendalam menyoal pemimpin PSSI. Sudah saatnya Revolusi PSSI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun