Mohon tunggu...
Teguh Adi Prasetyo
Teguh Adi Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Future Journalist

being brave is the starting point of justice, self-control is the way towards justice and rational is the key of justice

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kolega Kerja Anda Memiliki Orientasi pada Tugas? Atau Relasi? Yuk Kenali Mereka dan Simak Bagaimana Cara Menghadapinya

23 Desember 2021   03:39 Diperbarui: 23 Desember 2021   05:43 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam suatu organisasi perusahaan kita akan dihadapkan dengan banyak orang dari berbagai macam latar belakang. Hubungan antarpribadi perlu dibangun ketika kita memasuki dunia kerja karena ini merupakan hubungan jangka panjang, bukan Cuma sehari atau dua hari saja bisa satu tahun atau bahkan sepuluh tahun. 

Memahami karakteristik rekan, bawahan atau pimpinan adalah sebuah keharusan agar kita lebih peka terhadap karakteristik masing-masing orang di perusahaan.mungkin kamu sering melihat orang-orang yang sibuk mendedikasikan waktunya untuk tugas perusahaan atau mungkin kamu lebih sering melihat kolega kerja yang memiliki kemampuan sosialisasi yang baik dan mampu membangun networking yang luas. Mari kita bahas lebih lanjut!

Singkatnya kita akan membahas tentang task oriented dan people oriented. Apasih kedua hal itu dan hubungannya apa dengan pekerjaan?

Robert Blake dan Jane Mouton, adalah orang yang mengembangkan tipe kepribadian seseorang dalam dunia kerja antara task oriented dan people oriented yang dikemas dalam nama leadership grid (Black, Mouton 1960)

People oriented dari istilahnya saja sudah ketahuan bahwa tipe ini adalah tipe seseorang yang berorientasi pada hubungan antar manusia. Pada tipe ini seseorang dalam dunia kerja akan memperhatikan bagaimana ia harus bersikap kepada orang-orang disekitarnya agar terjalin sebuah hubungan yang harmonis. 

Mereka yang dikategorikan sebagai people oriented biasanya akan berusaha berkompromi untuk menyelesaikan suatu tugas atau masalah agar mendapat keputusan terbaik. Iklim organisasi yang akan diciptakan oleh tipe ini adalah bagaimana mereka menciptakan sebuah relasi melalui pemberian informasi, penawaran, dorongan atau semangat, serta menghargai segala bentuk perbedaan. 

Menjadi people oriented bukanlah hal yang salah karena biar bagaimanapun perusahaan membutuhkan keduanya, namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai atau harus dievaluasi dari dalam diri kita, karena beberapa dari orang-orang yang berorientasi pada relasi akan cenderung bersikap manupulatif, memikirkan strategi untuk mencapai tujuan dengan cara apapun, intimidasi, penghianatan atau bahkan kritik yang berlebihan (G.L. & Czech, K 2008).

Sedangkan task oriented merupakan kecenderungan seseorang dalam dunia kerja yang mementingkan produktivitas dalam perusahaan, mereka akan menekankan sasaran konkret untuk mencapai target perusahaan. 

Iklim yang diciptakan dari tipe ini berbeda dengan tipe sebelumnya yang mana orang dengan kecenderung task oriented memiliki sikap kolaboratif, kemudian pemikirannya yang terbuka, kesetaraan, pendekatan tim serta keterbukaan. 

Sama seperti sebelumnya setiap masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. pada orientasi ini mereka memiliki kekuarangan diantaranya otoriter atau suka mengontrol orang lain, kemudian lebih egois karena mementingkan diri sendiri, dan merasa lebih unggul atau superior dari yang lainnya (G.L. & Czech, K 2008).

Kedua orientasi diatas merupakan sebuah tantangan serta evaluasi bagaimana kita menghadapi orang-orang dengan orientasi yang berbeda. Dengan people oriented kita harus bisa memaklumi bahwa seseorang dengan tipe ini akan lebih mudah bergaul dan menunjukkan sikap sosialisasi yang tinggi sehingga kita harus bisa menyesuaikan jika kita bukan berasal dari tipe kepribadian ini.

Sedangkan jika kita dihadapkan dengan seseorang yang berorientasi pada produktivitas, kita harus bisa mengikuti ritme kerjanya agar kitab isa setara dengannya sehingga tidak terjadi ketimpangan dan dominan dalam urusan pekerjaan.

Itulah sebuah refleksi dan cara bagaimana menghadapi rekan kerja dengan berbagai macam latar belakang serta orientasi yang berbeda. Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun