Memberikan umpan balik yang efektif
Ini adalah rangkaian terakhir dari proses mendengarkan dimana pendengar harus memberikan feedback dari apa yang sudah disampaian. Dengarkan baik-baik semua yang disampaikan baru bisa memberikan umpan balik, jangan sampai kita terlalu sering memotong pembicaraan yang menyebabkan pesan tidak tersampaikan secara efektif. Pendengar setelah mengolah pesan dengan kritis dapat memberikan umpan balik yang dapat membantu dan membangun. Jangan sampai umpan balik yang disampaikan terkesan menjatuhkan. Kita bisa memberikan feedback menurut pengalaman pribadi atau opini kita misalkan diawali dengan “menurutku, atau dari pengalamanku sebelumnya biasanya..” dan lain sebagainya.
Diatas adalah kiat-kiat yang semoga dapat membantu kita pelaku komunikasi untuk dapat memiliki keterampilan mendengarkan yang baik. Tidak mudah untuk menjadi pendengar yang hebat namun segala keterbatan kitab isa kita push agar menjadi kebermanfaatan baik untuk kita maupun orang lain. Di dunia ini banyak sekali orang-orang yang hebat dalam berbicara namun sangat sedikit untuk dapat sekaligus menjadi pendengar yang baik. Sebagai pelaku komunikasi semoga kita adalah salahsatu orang yang memiliki keterampilan mendengarkan yang baikdan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H