Mohon tunggu...
Teguh Wiyono
Teguh Wiyono Mohon Tunggu... -

Lahir di Ngawi, kerja sebagai karyawan swasta, tempat tinggal Bogor, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kami Tidak Takut atau Kami Tidak Peduli?

17 Januari 2016   00:51 Diperbarui: 17 Januari 2016   01:11 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamitdktkut KPK, maka kami tdk menghalangi penggeledahan kpk. Kl menghalangi berarti takut. 

Kamitdktkut Kejakgung, maka kami tdk mangkir dr panggilannya. Jk mangkir artinya takut.

Kamitdktakut berdiri, mk saat ada org hamil kami berbagi tmpt duduk. Jika pura pura tidur namanya pengecut.

Kamitdktkut ambulans maka kami memberi jln. Jika tdk memberi jln namanya tdk peduli.

Kamitdktkut disebut koruptor krn kami tahu publik sdh permisif, yg penting duitku byk. Itu namanya ndableg.

Kamitdktkut bom suriah krn kami di sarinah, maka kami ttp berdagang sate. Itu cerdas krn jaraknya sgt jauh.

Kamitdktkut bom thamrin maka kami membuat hastag... ...

Bicara tidak takut jd agak ngeri ngeri sedap krn memang beda beda tipis antara tdktakut, tdkpeduli, dan permisif. Bahkan kamitdktakut bisa dianggap propaganda bg isis. Tidaktakut jg bukan berarti berani. Bisa saja tdktakut tp jg tdk berani, atau tdk peduli, ndableg, kuping budeg moto picek sing penting wareg.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun