Mohon tunggu...
Teguh puryanto
Teguh puryanto Mohon Tunggu... -

Jurnalis, penyuka sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aylan Kurdi: Di Tepi Pantai Itu Kemanusiaan Terdampar

13 Desember 2015   09:08 Diperbarui: 13 Desember 2015   09:08 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harapan pengungsi sekarang justru bersandar pada Eropa. Bukan pada Timur tengah yang secara Entitas keagamaan dan geograpis begitu dekat dengan para pengungsi.

Walaupun besarnya problematika sosial terjadi di negara Eropa penerima pengungsi, harapan bantuan masih bisa diulurkan buat mereka. Tentu saja skema bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan dasar kemanusiaan yang terenggut dari kehidupan para pengungsi secara tiba-tiba seiring perang yang semakin berkepanjangan itu.

Untuk menangani bantuan sebesar 4 juta orang itu, diperlukan dana sementara ini sekitar $4.5 milyard dollar selama January hingga Desember 2015. Sementara yang baru terpenuhi per Agustus 2015 ini baru sekitar $1.6 Milyard Dollar atau sekitar 37%. Dari sejumlah bantuan tersebut, tentu ada skala prioritas yang saat ini ditangani UNHCR, yang berada dalam naungan program Regional Refuge and Resilience Plan (3RP). Dalam kerangka UNHCR sendiri dana yang dibutuhkan sekitar $1.35 Milyard, namun yang baru terpenuhi sekitar $550 juta. Angka ini masih jauh dari memadai.

Dana tersebut nanti akan diperlukan bagi pengadaan shelter bagi tempat tinggal pengungsi, sarana kesehatan beserta pemeriksaan dan pengobatan kesehatan, penyediaan sarana air bersih, penyediaan sarana pendidikan buat anak-anak, penyediaan barang-barang kebutuhan pokok  makanan dan termasuk di dalamnya kebutuhan selama musim dingin, dan lain-lain.

Dan sekali lagi kita patut bertanya, Ada apa denganmu Arab Saudi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun