Mohon tunggu...
Abdul Rahman
Abdul Rahman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan penulis

Kenikmatan yang diberikan Allah juga ujian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Prof Dr Jimly Asshiddiqie SH: "Perlu Saling Mengingatkan"

29 September 2019   07:59 Diperbarui: 29 September 2019   08:27 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa hewan liar terancam punah? Karena hewan liar dibunuhin oleh manusia. Hubungan antara manusia dengan hewan tidak akrab. Kita tidak ramah. Karena kita takut terhadap mereka lalu kita bunuh. 

Maka hewan liar terancam punah di Indonesia.  Itu menurut PBB. Kita diperintahkan untuk rahmatan lil alamin, rahmat bagai alam semesta," tanda Jimly.

Jimly juga menegaskan bahwa perlu kiranya melakukan reorientasi prilaku. Perilaku beragama, perilaku berbangsa, perilaku   keimanan kita untuk menjadi rahmatan lil alamin. 

Baik sesama manusia, sesama warga bangsa dan sesama makhluk Tuhan yang hidup. Bahkan dengan burung sungai dan hutan. ini saatnya membangun kesadaran baru. Secara khusus Prof Jimly menulis berjudul Green Constitution pada tahun 2009. 

Buku itu menjadi bacaan Menteri Siti Nurbaya, Kepala BNPB Munardo. Menurt Jimly, sudah satanya menyadari kebijkan yang berwawasan lingkungan hidup.

Setiap orang wajib bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Pentingnya merawat dan melestarikan lingkungan hidup. Dan kebetulan Indonesia adalah paru -- paru dan jantungnya dunia. 

Maka, kerusakan lingkungan hidup di Indonesia bukan hanya menyangkut kita. Bukan masalah Indonesia saja. Tapi masyarakat dunia ikut jadi korban. Dalam penutupan kuliah umumnya, Jimly mengatakan bahwa Indonesia bisa menjadi negara terbesar ke empat asal bisa mengubah standar sikap kita.

"Tinggal masalah  kualitas manusianya. Baik kualitas intelektualitasnya, kualitas moralnya dan akhlaknya. Karakter sikap pribadinya. Kalau sudah sesuai standar internasional, maka pada saatnya Indonesai akan menjadi negara besar," kata Jimly.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun