Tawuran Remaja: Mengapa mental "membunuhnya" begitu tinggi dikalangan remaja apa yang salah?
Akhir akhir ni sering kita mendengar,terjadi beberapa kasus tawuran dikalangan remaja, dimana dalam kasus ini sering melibatkan dua kelompok dengan berbagai latar belakang, seperti tawuran antar geng motor, tawuran antar kampung dan ada lagi tawuran antar sekolah yang dilakukan oleh oknum pelajar.
Ditilik dari sisi usia, mereka baru berusia belasan tahun yang masih duduk di sekolah SMP ataupun SMA/SMK.
Akibat adanya aksi yang tidak terpuji tersebut sering menyebabkan jatuhnya korban baik yang luka-luka bahkan hilangnya nyawa anak remaja dengan sia-sia. Miris
Penulis merasa prihatin dengan apa yang terjadi dikalangan remaja saat ini, yang notabene tercatat sebagai pelajar, yang seharus memiliki pengetahuan dan perilaku yang lebih beradab, memiliki rasional yang baik.Namun yang terlihat justru sebaliknya, mereka terlihat "buas" seakan akan ingin menerkam, hanya karena perbedaan tempat sekolah, karena perbedaan tempat nongkrong, perbedaan atribut dan identitas.sehingga nyawa menjadi begitu "murah".
Ada apa dengan anak remaja ini?Â
Remaja ditinjau dari aspek psikologi, mereka  merupakan kumpulan anak yang sedang mengalami masa peralihan dari anak anak menjadi remaja. Mereka memiliki kecenderungan untuk menunjukkan jati diri, menjadi icon/.subjek yang "pantas" dan mampu mengatasi masalah dan memiliki kepribadian yang dewasa mereka memiliki ego yang kuat,.sehingga.terkadang gampang tersinggung jika harga dirinya merasa direndahkan atau dilecehkan.mereka akan melakukan apapun saat harga dirinya terancam.
Apa yang salah dengan sistem pendidikan kita?
Jika ditinjau dari konteks pendidikan, bahwa sistem pendidikan nasion dengan penerapan kurikulum 13, menitik beratkan pada 3 aspek yaitu sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Sikap disini adalah dalam rangka pembentukan karakter siswa yang lebih, mandiri, religius, toleran, Â bertanggung jawab, disiplin dan lainnya.Â
Dengan demikian dapat simpulkan bahwa dalam dunia pendidikan telah mengakomodir aspek pembentukan sikap dan karakter siswa.