Mohon tunggu...
Teguh Wiyono
Teguh Wiyono Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Berkarya untuk Sesama, Mengabdi untuk Negeri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dampak Migrasi Televisi Digital di Tengah Ekonomi Sulit

5 November 2022   08:11 Diperbarui: 5 November 2022   08:17 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selamat pagi para kompasianer, semoga hari ini kita selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam berkarya lewat goresan tinta.

Para kompasianer, Pada Minggu ini ,Pemerintah secara resmi telah melakukan kebijakan ASO (Analog Swicth Off) terhadap penyiaran televisi dari analog ke televisi digital. Kebijakan ini diambil untuk memperbaiki layanan dunia pertelevisian yang saat ini digunakan

Namaun demikian kebijakan ini ternyata tidak diiringi kebijakan pendukung untuk proses migrasi untuk masyarakat kecil. Sehingga ketika migrasi dilakukan, banyak masyarakat terkejut dan kebingungan.hal ini karena.bagi para pengguna televisi analog harus menyiapkan perangkat tambahan yang disebut dengan Set Top Box (STB) agar televisinya mampu menangkap siaran televisi Digital.

Artinya jika masyarakat tidak mendapatkan bantuan pengadaan STB dari Pemerintah selaku pemangku kebijakan peralihan ini, tentu akan memberartkan masyarakat karena mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bisa mengakses informasi dari dunia pertelevisian. Sementara kondisi ekonomi kita belum pulih seutuhnya

Penggunaan STB merupakan solusi terbaik atau alternatif yang paling terjangkau dalam proses alih teknologi ini. Akan tetapi harga 1 unit STB masih dikisaran 150.000-250.000, 

Mungkin bagi kalangan ekonomi masyarakat menengah ke atas tidak terlalu risau dengan biaya sebesar itu, tapi bagi kalangan masyarakat bawah, masyarakat pedesaan tentu ini sangat memberatkan.

Pembagian STB Gratis

Agar masyarakat tidak kehilangan informasi karena tidak mampu mengakses infornasi dari televisi, kiranya perlu percepatan bantuan berupa bantuan STB kepada kalangan masyarakat yang membutuhkan. Jangan sampai peralihan teknologi ini justru, kehilangan akses pengetahuan, akses pendidikan, akses hiburan, akses informasi yang mana itu merupakan kebutuhan mendasar pada saat ini.

Bantuan seharus tidak harus menjadi tanggung jawab pemerintah semata, akan tetapi bisa diinisiasi oleh para pengusaha yang bergerak di dunia pertelevisian. Karena mereka.memiliki kepentingan bisnis dan kepentingan agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan samoai ke semua lapisan masyarakat.

Semoga peralihan ini membawa dampak positif bukan justru sebaliknya semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun