Mohon tunggu...
Teguh Wiyono
Teguh Wiyono Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Berkarya untuk Sesama, Mengabdi untuk Negeri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Guruku, Sang Pelita Hidup

5 November 2022   06:44 Diperbarui: 5 November 2022   06:45 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Guruku, Sang Pelita Hidup

Kau ajariku bicara Saat ku belum mengenal kata
Kau ajariku menulis saat ku belum mengenal huruf
Kau ajariku budi pekerti saat ku belum mengenal adab
Kau ajariku ketaatan saat ku belum mengenal  kepatuhan

Kau laksana  embun penyejuk dalam kehausan
Kau laksana pelita dalam kegelapan
Kau laksana butiran salju dihamparan gurun
Kau laksana mendung diteriknya panas

Engkau raih tanganku tuk tinju dunia
Engkau buka mataku tuk melihat indahnya siang dan malam
Engkau bisikkan ditelingaku semangat tuk menapaki hidup
Engkau lantunkan lagu-lagu pembakar semangat

Bibirmu tetap tersenyum, saat kau gundah
Tawamu tetap tersungging, saat kau menangis
Tak nampak sedihmu
Tak nampak getirmu

Itulah para guruku
Tak pernah lelah, walau kaki  terasa bergetar
Tak pernah walau tanganmu terasa renta

Itulah para guruku, Sang pelita hidup
Nasehatmu
Motivasimu
Semangatmu
Terus kusimpan dalam kalbu
Hingga akhir hayatku

Guruku, syurga tempat yang layak untukmu#DocJaysehatselalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun