Mohon tunggu...
Teguh Wiyono
Teguh Wiyono Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Berkarya untuk Sesama, Mengabdi untuk Negeri

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sampahmu, Menggangguku

5 September 2022   21:12 Diperbarui: 5 September 2022   21:24 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah....

hidup kita memang tak bisa lepas dari masalah sampah. setiap hari kita selalu saja "nyampah" dari mulai sampah yang bersifat pribadi yang dibuang ke septitank, kita juga selalu menghasilkan sampah sampah dari rumah tangga. sampah yang dihasilkan ada yang bersifat organik ada yang anorganik. 

Menurut data dari Menteri lingkungan hidup ada 4 provinsi yang menghasilkan sampah terbesar di Indonesia pada 2021 yaitu Jawa Tengah  yakni 3,65 juta ton. Posisinya disusul oleh Jawa Timur dengan sampah sebanyak 2,64 juta ton. 

DKI Jakarta berada di posisi ketiga lantaran menyumbang 2,59 juta ton sampah. Kemudian, sampah yang dihasilkan di Jawa Barat sebanyak 2,11 juta ton.

Sementara Menurut Sekda Kabupaten Bekasi Bapak H. Uju menyatakan Bahwa Kabupaten Bekasi menghasilkan sampah sebanyak 1.800-2000 ton/hari, namun yang mampu diangkut baru 800 ton perhari. tentu ini menjadi masalah tersendiri.

Dari data diatas tidak heran jika masalah sampah menjadi perhatian banyak pihak, dari mulai mengkritisi cara pengelolaannya, memanfaatkan kembali sampah-sampah tersebut  lebih produktif dan lebih memiliki nilai jual. 

Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Kebersihan, melakukan upaya upaya dalam rangka menangani masalah dari menyediakan Tempat Pembuangan Akhir yang memadai. perlu juga upaya upaya yang lahir dari kesadaran pribadi masyarakat untuk turut andil dalam mengatasi masalah ini antara lain

1. Gerakan tidak membuang sampah sembarangan, perlu disadari bahwa sampah menimbulkan bau tidak sedap, sehingga munculnya lalat yang dapat menimbulkan penyakit, selain itu sampah yang dibuang sembarangan akan mengganngu kebersihan, mengganggu estetika tata kota. 

Untuk itu butuh kepekaan, kepedulian dari masing masing individu karena meskipun di masing masing RT sudah disiapkan tong tong sampah untuk menyimpan sampah sampah dari rumah tangga, disiapkan petugas kebersihan yang akan mengambil sampah secara berkala. 

Kalo masyarakatnya tidak memiliki kesadaran, mereka akan memilih menjinjing sampahnya untuk dibuang ke sungai atau ke lahan kosong yang dianggap aman. sungguh perbuatan amat tercela!

2. Bank Sampah

bank-sampah-image-nu-or-id-631606236292e914db172544.jpg
bank-sampah-image-nu-or-id-631606236292e914db172544.jpg
Bank Sampah salah satu solusi mengurangi dampak buruk dari sampah dengan memanfaatkan sampah tersebut dengan memilah antara sampah organik dan sampah anorganik.

Dengan melibatkan Ibu ibu sampah sampah anorganik dikumpulkan,ditimbang oleh pengelola bank sampah. sampah sampah dari warga akan dicatat dan dapat diuangkan, dengan demikian, selain mengurangi dampak buruk dari sampah ibu ibu akan memperoleh tambahan penghasilan dari penjualan sampah sampah rumah tangganya

3. Komunitas/Sukarelawan, untuk membangun kesadaran dan mengakomodasi masyarakat yang peduli lingkungan perlu adanya ruang agar mereka dapat berpartisipasi, melakukan kontrol sosial terhadap mereka mereka yang masih tidak paham, tidak peduli arti bersih dan sehat.

Gerakan Gotong Royong Relawan

 Pada Hari minggu 4 September 2022, sejumlah sukarelawan diwilayah Kabupaten Bekasi dibawah koordinator Bapak Satiri melakukan gerakan Bersih bersih sampah disepanjang jalan KH. Noer Ali yang menghubungkan  Perumahan Vila Mutiara Gading 3 dengan kampung Irian. Dalam kegiatan itu melibatkan dan berkoordinasi dengan Ketua RT setempat (Ketua RT 07 bapak Bardi, Ketua RT 08, Bapak Muchlis S, Babinsa, Bimaspol dan pihak pihak terkait. 

whatsapp-image-2022-09-05-at-19-48-28-1-6316066ef22cdd6c64515c43.jpeg
whatsapp-image-2022-09-05-at-19-48-28-1-6316066ef22cdd6c64515c43.jpeg
Jalan ini menjadi tempat pembuangan sampah liar yang dilakukan oknum oknum masyarakat yang tak punya hati.  sudah sering diberikan himbauan tapi tetap saja berulang.

whatsapp-image-2022-09-05-at-19-05-37-631606a46292e932135f8252.jpeg
whatsapp-image-2022-09-05-at-19-05-37-631606a46292e932135f8252.jpeg
Dengan usaha nyata yang dilakukan para relawan Topi merah (TOPMER), Relawan Independe Sosial dan Kemanusiaan, Komunitas Rela Baik, Relawan Sahabat Indonesia, Kopeyah dapat memberikan pembelajaran dan membuka mata para pecundang sampah liar ini untuk tidak mengulangi perbuatan tercelanya. semoga gerakan gerakan semacam ini terus hidup sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan agar bersih, indah dan nyaman. terimakasih dan salut kepada para relawan

whatsapp-image-2022-09-05-at-19-05-38-631606906292e903dd4949b5.jpeg
whatsapp-image-2022-09-05-at-19-05-38-631606906292e903dd4949b5.jpeg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun