Di tengah gempuran teknologi dan transformasi digital yang terus bergulir, konten video telah menjelma menjadi salah satu medium komunikasi paling dominan. Setiap hari, miliaran orang di seluruh dunia mengonsumsi konten video melalui berbagai platform seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan LinkedIn. Menurut data survei kegiatan Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 Lebih dari 85% masyarakat mengkonsumsi konten video setiap harinya, kemudian Sebanyak 40,7% responden menghabiskan 1-2 jam per hari untuk menonton konten video di media social. Video tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga alat yang ampuh untuk edukasi, pemasaran, dan bahkan membentuk opini publik. Dalam konteks ini, kemampuan membuat konten video bukan lagi sekadar keterampilan tambahan, melainkan sebuah keharusan bagi siapa pun yang ingin bertahan dan bersaing di era digital.
Video telah menjadi bahasa universal yang mampu menyampaikan pesan dengan cepat, menarik, dan mudah dipahami. Dibandingkan dengan teks atau gambar statis, video menggabungkan elemen visual, audio, dan gerak, sehingga lebih efektif dalam menarik perhatian dan membekas di benak audiens. Menurut laporan dari Cisco, pada tahun 2022, lalu lintas video menyumbang lebih dari 82% dari seluruh trafik internet global. Bahkan menurut riset personifycorp menunjukkan bahwa video akan menguasai 82% dari semua lalu lintas internet konsumen pada tahun 2025. Angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya orang yang mengandalkan video sebagai sumber informasi dan hiburan.
Dalam dunia bisnis, konten video telah menjadi senjata utama dalam strategi pemasaran. Brand-brand ternama seperti Nike, Apple, dan GoPro telah memanfaatkan kekuatan video untuk membangun hubungan emosional dengan konsumen mereka. Namun, tidak hanya perusahaan besar yang bisa memanfaatkan video. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kreator konten, bahkan individu pun bisa memanfaatkan video untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan engagement dengan audiens mereka.
Mengapa kompetensi membuat konten video menjadi begitu penting? Pertama, kemampuan ini meningkatkan daya saing di pasar kerja. Di era digital, perusahaan-perusahaan mencari individu yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kreatif. Kemampuan membuat konten video menjadi nilai tambah yang bisa membuka peluang karir yang lebih luas, baik di bidang pemasaran, komunikasi, maupun media.
Kedua, konten video adalah alat yang efektif untuk membangun personal branding. Di dunia yang semakin kompetitif, memiliki personal branding yang kuat adalah kunci untuk menonjol. Dengan konten video yang kreatif dan informatif, seseorang bisa membangun citra diri yang positif dan dikenal luas di dunia digital. Ini sangat penting bagi para profesional, influencer, atau siapa pun yang ingin membangun karir atau bisnis mereka.
Ketiga, video memungkinkan kita untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami. Misalnya, tutorial dalam bentuk video lebih mudah diikuti daripada teks, sementara video animasi bisa menjelaskan konsep kompleks dengan cara yang sederhana. Kemampuan untuk membuat konten video yang efektif akan membantu siapa pun dalam menyampaikan ide atau pesan mereka dengan lebih baik.
Keempat, konten video membuka peluang monetisasi. Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram menawarkan peluang bagi kreator konten untuk menghasilkan income dari video yang mereka buat. Tidak sedikit kreator video yang sukses membangun karir dan penghasilan dari konten mereka. Dengan kompetensi yang memadai, siapa pun bisa memanfaatkan peluang ini.
Namun, membuat konten video yang berkualitas bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan pemahaman tentang dasar-dasar produksi video, seperti pengaturan kamera, pencahayaan, dan audio. Selain itu, menguasai software editing seperti Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro, atau aplikasi mobile seperti CapCut dan InShot juga menjadi keharusan. Tidak hanya itu, kreator video juga perlu memahami seni storytelling, yaitu cara menyusun narasi yang menarik dan menciptakan emosi melalui video.
Tantangan lain dalam membuat konten video adalah persaingan yang ketat. Di platform seperti YouTube atau TikTok, jutaan video diunggah setiap hari. Untuk bisa menonjol, kreator video harus terus mengasah kreativitas dan mengikuti tren terbaru. Analisis audiens juga menjadi kunci penting untuk memahami apa yang diinginkan oleh penonton.
Meskipun tantangannya besar, manfaat yang didapat dari menguasai kompetensi membuat konten video jauh lebih besar. Di era digital yang serba visual, kemampuan ini akan membuka banyak peluang, baik dalam karir, bisnis, maupun personal branding. Dengan terus belajar, beradaptasi, dan bereksperimen, siapa pun bisa menjadi kreator konten video yang sukses dan berdampak.
Peran Prodi Produksi Media IMDE
Program Studi Produksi Media memainkan peran penting dalam produksi konten dengan menyiapkan mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai tahap pembuatan konten, mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Lulusannya dibekali keterampilan teknis dan kreatif seperti penulisan naskah, pengambilan gambar, editing, desain grafis, dan manajemen produksi. Mereka juga memahami strategi distribusi konten di berbagai platform media, baik tradisional maupun digital. Dengan demikian, Prodi Produksi Media menghasilkan profesional yang mampu menciptakan konten berkualitas tinggi, relevan, dan menarik untuk memenuhi kebutuhan industri media dan komunikasi.
Prodi Produksi Media, Institut Media Digital Emtek (IMDE) merupakan program sarjana terapan yang memberikan kompetensi dalam produksi konten dengan komposisi praktik lebih banyak. Lokasi kampus yang berada dalam lingkungan Emtek City memberikan nilai lebih bagi mahasiswa. Suasana belajar berada dalam industri sesungguhnya memberikan pengalaman yang berbeda, dan dukungan kuat dari grup Emtek baik untuk praktik maupun tenaga pengajar yang profesional
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI