Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Pengelolaan Kantin dan Pengembangan Aset Digital Oleh PKK, Studi pada TP PKK Kecamatan Panyileukan Kota Bandung

23 Januari 2024   18:50 Diperbarui: 23 Januari 2024   18:53 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah seorang Michael Porter, menyebutkan bahwa manajemen strategis memainkan peran kunci dalam menciptakan keunggulan kompetitif.

Dalam konteks pengelolaan kantin, PKK perlu mengidentifikasi kebutuhan pasar, mengembangkan strategi pemasaran yang efektif, dan menjaga kualitas produk untuk memenangkan persaingan.

Mengacu kepada pemahaman mengenai pengembangan aset digital, Ahli ekonomi digital seperti Don Tapscott menyoroti pentingnya aset digital dalam era globalisasi.

Tim PKK dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan kantin, mulai dari sistem pembayaran digital hingga pemasaran online.

Ada pula pemikiran ahli di bidang kewirausahaan. Seperti Ahli Kewirausahaan, Peter Drucker, bagaimana ia menekankan pentingnya inovasi dan pengembangan usaha.

Tim PKK dapat menerapkan konsep kewirausahaan untuk menciptakan produk unik, mengoptimalkan layanan kantin, dan memanfaatkan peluang pasar yang muncul.

Saatnya kita juga membahs hal penting mengenai pengembangan sumber daya manusia (SDM).

SDM terampil dan berkomitmen adalah aset berharga. Teori pengembangan SDM oleh David McClelland menekankan pentingnya pelatihan dan motivasi.

Tim PKK perlu memberdayakan anggota timnya dengan keterampilan baru dan motivasi untuk meningkatkan kinerja kantin.

Terakhir adalah bagaimana kita menyelami pemikiran ahli dalam hal pemberdayaan masyarakat lokal. Pada pendalaman ini, ahli-ahli seperti Robert Chambers, menekankan pemberdayaan masyarakat lokal.

Tim PKK dapat menerapkan pemikiran ini dengan melibatkan aktifitas partisipatif masyarakat dalam pengelolaan kantin, memastikan keberlanjutan usaha secara inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun