Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sikap Lugas Fuad Rinaldi Pasca LPPM Ika Muda Unpad Terbitkan Rilis Hasil Survey Tingkat Elektabilitas Capres-Cawapres di Bandung Raya dan Sumedang

23 November 2023   10:03 Diperbarui: 23 November 2023   10:15 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rilis LPPM IKA Muda UNPAD mengenai hasil survey tentang Tingkat Elektabilitas Capres-Cawapres di Bandung Raya dan Sumedang. Foto: Kang Fuad

"Terlepas dari Euforia Pilpres 2024-2029, pesan kami kepada seluruh masyarakat Indonesia, jangan mau diadu domba dikarenakan kepentingan pilpres sesaat mulai dari isu SARA, hoax, pendeskriditan pihak-pihak tertentu, jangan ikut-ikutan" kata Kang Fuad.

Ditambahkannya pula, mari kita menyambut Pemilu 2024 dan 2029 sebagai sebuah pesta demokrasi yang didalamnya hanyalah kegembiraan, bahwa dari proses kontestasi ini kita akan membuka pintu kesejahteraan, jalan menuju gerbang kemakmuran bagi rakyat dan bukan hanya bagi segelintir orang atau cukong-cukong tertentu yang dianggap membiayai mesin partai politik atau mesin pemenangan capres dan cawapres tertentu, meski besaran dana kampanye juga sangat menentukan kemenangan.

"Jangan sampai karena partai atau calon presiden dan calon wakil presiden lebih mendengarkan donatur dana kampanye dan lain-lain. Membuat suara rakyat yang satu suara satu orang atau one man one vote menjadi diabaikan.

Mengutif pendapat Doktor Jalaludin Rakhmat MSC atau akrab disapa dengan sebutan Kang Jalal mengenai  kerisauannya sebagaimana tercantum pada buku Manajemen Kampanye, ditulis oleh Doktor Anter Venus.

Menurut Kang Fuad, bahwa dalam buku itu, Kang Jalal mengungkapkan, bahw akita juga risau membayangkan pengaruh penyumbang dalam membentuk kebijakan para penguasa yang akan datang (siapa saja yang menang). Ternyata apa yang kita berikan sebagai suara kita tidak akan mempengaruhi nasib kita kelak. Hanya "cukong-cukong" yang punya duit yang menentukan nasib negeri ini dan para penghuninya.

Kang Fuad Mengingatkan kepada seluruh kontestan pemilu untuk mendengar suara rakyat, bukan suara cukong atau gerombolan cukong yang kadang-kadang merasa memiliki hak istimewa atas kontestasi pemilu bahkan kadang merasa memiliki hak istimewa atas capres dan cawapres.

"Kami juga melihat bahwa kampanye nasional yang akan dilakukan kedepannya dalam waktu singkat ini sangat berpotensi terjadinya money politik pada masa kampanye tersebut" kata Kang Fuad.

Sehingga, menurut Kang Fuad, karena terbatasnya waktu dalam penyampaian ide-ide kampanye, visi misi, program masing-masing capres dan cawapres kepada masyarakat, patut diduga mungkin saja dalam singkatnya masa kampanye ini terjadi money politik yang sangat massif.

"Dan KPU dan Bawaslu kami minta dapat berdiri sebagai penyelenggara independen dan bertanggung jawab, jangan sampai abai dan tutup mata atas penyelewengan pemilu nantinya. Pada akhirnya semoga kita semua dilindungi Tuhan Yang Maha Esa. Semoga ada bantuan langit dalam menghadirkan Pemilu berkeadilan dan berkejujuran sesuai konstitusi negara kita yang linier dengan harapan masyarakat Indonesia" demikian pungkas Kang Fuad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun