Pemilihan presiden (pilpres) 2024 akan terlaksana kurang dari tiga bulan. Ketua Ikatan Alumni Muda Universitas Padjadjaran (Ika Muda Unpad) Fuad Rinaldi atau Kang Fuad, Â melihat bahwa Sangat sulit bagi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) manapun untuk memenangkan pilpres 2024 dalam satu putaran.
Kang Fuad menyampaikan hal tersebut berdasarkan kepada rilis hasil survey Tim LPPM Unpad. Survey dilakukan untuk mengukur tingkat elektabilitas capres-cawapres di wilayah Bandung Raya dan Kabupaten Sumedang, belum lama ini.
Menyikapi hasil tersebut, Kang Fuad berpendapat bahwa membangun komunikasi baik antar elite politik dan akar rumput menjadi penting dalam hal melakukan koalisi untuk menghadapi putaran dua pilpres.
Ditanya soal kemungkinan menangnya pasangan Prabowo-Gibran di berbagai survei, Kang Fuad menjawab, ya, itu sah-sah saja. Tetapi patut jadi catatan, bahwa Tim Prabowo-Gibran Pasca Putusan MKMK dan Isu politik dinasti menjadi bahan bakar untuk menggerus elektabilitas Prabowo-Gibran.
"Jika survei dari kami Prabowo-Gibran sulit memenangkan Pilpres satu putaran, maka Tim Prabowo-Gibran harus membangun koalisi yang baik antara peserta pemilu agar dapat memenangkan Pilpres 2024 di putaran ke dua" kata Kang Fuad.
Menurut Kang Fuad, patut diketahui, Gibran Rakabuming sebagai cawapres punya privilege tersendiri sebagai anak dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini juga harus dihitung matang, semasif apa penggunaan privilege tersebut dalam menaikkan suara elektoral.
"Dan saya pikir Gibran jika menggunakan privilege itu, ya, tercela menurut saya karena tidak fair pertandingan dibuatnya" ungkap Kang Fuad.
Saat ditanyakan mengenai potensi Pasangan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Kang Fuad mengatakan, bahwa pasangan tersebut sangat sulit memenangkan pilpres satu putaran, tetapi mempunyai potensi masuk pada pilpres putaran kedua.
"Walaupun survei Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar selalu paling bontot, akan tetapi jika pasangan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar gagal masuk putaran ke dua, maka loyalis Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi penentu kemenangan bagi siapapun capres dan cawapresnya" kata Kang Fuad.
Dan kejadian krusial tentang koalisi putaran kedua itu menurut hemat Kang Fuad, dapat terjadi pada detik-detik terakhir pilpres putaran dua.