Konstalasi politik lebih memudar, seperti makan siang yang penuh keceriaan. Esok usai pesta, ada waktu dalam sisa masa kepemimpinannya untuk cuci piring kembali.
Para penikmat pesta akan lebih berdamai dengan pembagian kue-kue kekuasaannya.
Dan, Jokowi pun pensiun dalam keadaan tenang dengan kembali menjadi rakyat biasa, diam di kampung mengasuh cucu-cucu.
Semesta sejatinya adalah kehidupan damai. Tetapi tidak ada damai tanpa perang sebelumnya.
Konsekuensi berperang dalam ruang pilpres bagi Jokowi itu harus diambil karena cita-citanya hidup meraih kedamaian usai purna tugas memimpin bangsa ini.
Periodisasi terbatas dalam mengurus banyak hal, maka harus lahir pemimpin sejati meneruskan cita-cita kesejatian selaras semesta alam dan kuasa Sang Pencipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H