Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Konflik Belum Berujung, Situs Leluhur Bandung Tercampakan Proyek Pemerintah?

17 September 2023   16:10 Diperbarui: 18 September 2023   05:54 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sofia Yulinar: "makam leluhur Bandung diperlakukan tidak sewajarnya oleh sementara pihak, sebaiknya hal ini harus dihentikan!". Foto: Sofia

Ketenteraman sebuah kehidupan adat di wilayah Bandung, harus terusik karena adanya tindakan spekulasi aparat menyusul rencana pemerintah membangun fasilitas umum monumental di atas lahan situs bersejarah.

Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, yaitu ketika suatu situs adat harus tergerus sebuah rencana pembangunan rumah sakit paru.

Situs dimaksud adalah Situs Makam Bupati Kedua Bandung, Raden Tumenggung Ardikusumah yang menjabat pada periode 1681-1704.

Makam leluhur Bandung ini berada di area Astana Kalong Jalan Pembangunan, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Sejumlah pihak menanggapi keras peristiwa ini.

Pemerahati Budaya Jawa Barat, Sofia Yulinar, di Bandung, Minggu, 17 September 2023, mengemukakan bahwa peristiwa konflik dalam kehidupan adat akibat proses pembangunan, seharusnya bisa dihindari.

"Kasus di Garut, bagaimana makam leluhur warga Bandung dan sekitarnya diperlakukan tidak sewajarnya oleh sementara pihak, sebaiknya hal ini harus dihentikan" ujar Sofia Yulinar.

"Penduduk adat, sudah selayaknya mendapat perlindungan dalam setiap proses perubahan zaman. Mereka itu sebagai pewaris nilai-nilai luhur kebangsaan, fondasi keberlangsungan hidup pemerintah dan negara" ungkap Sofia Yulinar.

Dengan demikian, Sofia Yulinar berpendapat, bahwa setiap kebijakan investasi maupun rencana pembangunan pemerintah harus menghormati aturan-aturan adat berlaku.

Tentunya, sebagai keturunan-keturunannya, warga Bandung dan warga Garut, kata Sofia Yulinar, pihaknya tidak akan tinggal diam. Sekuat tenaga akan menempuh jalur dan mencari solusi berimbang menghadapi konflik ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun