Kalau saja kita berkesempatan singgah di Kota Bandung lalu berminat menikmati pemandangan indah alam di ketinggian, maka datanglah ke daerah Pasir Kunci.
Sebagai salah satu destinasi wisata alam di perkotaan, Pasir Kunci menawarkan kesejukan hawa pegunungan Bandung Utara.
Hamparan sawah berundak atau terasering tersaji bersama keheningan lokasi wisata.
Sejauh mata memandang ke arah Utara Pasir Kunci, tingginya Gunung Manglayang kokoh tegak berdiri.
Gunung ini menjadi simbol mitos-mitos dan nilai-nilai luhur daerah tersebut.
Penjaga  Lokasi Wisata Pasir Kunci, Darmawan dan Kusman, saat ditemui di lapangan, menyebutkan bahwa nama Pasir Kunci erat kaitan dengan keberadaan Gunung Manglayang, terutama dengan adanya mitos bahwa, dahulu pernah ada seseorang berlari ke arah gunung sambil membawa sebuah pusaka leluhur Siliwangi.
Menurut Darmawan, dalam pelariannya, seseorang tersebut tidak bisa kembali keluar dari gunung dan terkunci selama-lamanya bersama pusaka leluhur tersebut.
"Pasir Kunci juga terkenal karena di daerah tersebut tumbuh banyak pohon Kunci. Orang-orang mengenal tumbuhan Kunci sejak lama dan mereka menamakan daerah itu dengan sebutan Pasir Kunci. Pasir sendiri artinya adalah bukit kecil," terang Darmawan.
Relatif mudah bagi siapa pun menjangkau Pasir Kunci. Paling tidak, pada saat kita tiba di area Pendopo Alun-alun Kecamatan Ujungberung Kota Bandung, kita tinggal meneruskan perjalanan sejauh tiga Kilometer dengan berkendara motor atau kendaraan roda empat lainnya.
Lokasi wisata Pasir Kunci bersatu dengan lingkungan warga setempat, sehingga kita boleh memilih dimana pun titik untuk menikmati alam.
Rata-rata orang akan datang ke titik-titik warung lesehan sambil memesan beberapa makanan atau minuman tersaji disana.
Lesehan-lesehan di Pasir Kunci langsung menghadap ke arah pemandangan alam. Pada saat itulah, suasana nyaman bisa kita peroleh sepanjang waktu berkunjung.
Baiknya berkunjung pada siang hari agar kita benar-benar menikmati sejuknya alam serta pemandangan indah pegunungan dan pesawahan.
Menikmati kopi hitam atau mencicipi hidangan makanan ringan sampai makanan berat, semua disajikan dengan "dadakan".
Ayo, siapa ingin segera ke Pasir Kunci? "Ku abdi diantosan di dieu, nya...!" (ditunggu oleh saya disini, ya...!).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H