Sementara itu, berkaitan dengan kecenderungan potensi pemilih terutama pemilih kaum muda, bahwa potensi generasi muda baik Gen Millenial dan Gen Z, menurut survei CSIS, menyebutkan, bahwa minat anak muda untuk ikut dalam partai politik sangat rendah.
Hanya 1,1% anak muda yang saat ini bergabung dengan partai politik. Di sisi lain, persentase anak muda yang ikut dalam organisasi kepemudaan cukup besar, yakni 21,6%.
Sebagai informasi, CSIS menggelar survei ini dengan melibatkan 1.200 responden berusia 17-39 tahun di Indonesia pada 8-13 Agustus 2022.
Dari survei CSIS ini, hanya 1,1 persen anak muda yang ingin bergabung partai politik, jika partai politik adalah sebuah organisasi politik maka anak muda lebih memilih aktif di organisasi kepemudaan dibanding organisasi politik.
Sikap Anak muda ini harus dibaca sebagai bagian sikap bahwa mungkin saja harus ada Sosok yang merepresentasikan mereka anak muda, akan tetapi bukan orang dari partai politik, bukan bagian langsung struktural partai politik, sehingga mampu memainkan isu-isu yang lekat dengan anak muda atau mereka kaum muda yang tidak terlalu suka bergabung dalam partai politik.
"Dalam DPT, kaum muda mendominasi DPT kita hari ini. Saya pikir pertimbangan untuk memilih orang non partai sebagai salah satu bacawapres Ganjar Pranowo adalah sebuah hal yang harus mendapat perhatian lebih karena anak muda saat ini sebagai pemilik suara terbesar, mesti dipahami dengan baik dan diikuti kemauannya terhadap bangsa ini seperti apa kedepannya" Tandas Kang Fuad.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI