Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Skill Kuliner dan Peningkatan Kelas UMKM dengan Pendekatan Ekonomi Kreatif

10 Juli 2023   14:50 Diperbarui: 10 Juli 2023   15:08 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skiil memasak mumpuni dan inovasi menjadi penting dimiliki pelaku usaha kuliner dan ibu rumah tangga di era digital. Foto: Teguh Ari Prianto

Harum masakan macaroni schotel, menyebar di dalam ruangan. Racikannya khas, buah karya ahli memasak, Ajeng Meiwita, disukai  orang-orang siang hari itu.

Bertempat di Cafe Ayang, Jalan Flamboyan Panyileukan Kota Bandung, sedikitnya 40 orang terdiri dari ibu-ibu dan pengusahan kuliner di Kota Bandung, antusias mengikuti kegiatan "Cooking Demo Saldan & Bola Deli", Senin, 10 Juli 2023.

Mengikuti demo masak menjadi cara bagaimana pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan ibu-ibu mengembangkan skill bisnis kuliner dan kemampuan penyajian makanan bagi keluarga.

Bisnis kuliner ini bagi sementara pihak, bisa menjadi pilihan terbaik meningkatkan  pendapatan atau omset usaha secara signifikan.

Ajeng Meiwita sebagai
Member Komunitas Co Working Space (CWS) Panyileukan dan pengasuh Saldan Online Class (SOC), berinisiatif menggelar demo masak, tiada lain untuk berbagi skill dan peningkatan pengetahuan memasak di era digital.

Perkembangan dunia digital memicu orang-orang terus berinovasi. Pelaku usaha, ibu-ibu, dan anggota keluarga lainnya dituntut terus belajar menghadapi situasi ini.

Bidang kuliner pun  tidak lepas dari pengaruh perubahan ini, sehinggga pengetahuan dalam dunia maknan ini penting juga untuk terus ditingkatkan.

Dunia kuliner bisa menjadi pilihan bisnis menjanjikan apabila dikelola dengan baik, terlebih jika pilihan bisnisnya dipadukan dengan trend ekonomi kreatif.

"Dengan ekonomi kreatif, usaha kuliner sangat terbuka peluangnya unruk  naik kelas," ungkap Ajeng Meiwita.

Artinya, bisnis UMKM akan menjadi lebih bernilai. Usaha itu tidak sekedar mendapat keuntungan belaka, namun dapat terkondisikan secara kualitas dan manfaat jangka panjang baik bagi si pengusaha maupun bagi para konsumennya.

UMKM bidang kuliner berkembang pesat saat ini, terutama di Kota Bandung.

Kemampuan para pengusaha UMKM bertahan dalam bisnisnya, karena kepemilikan kemampuan dasar mengolah makanan dan inovasi terkait produk-produk yang dihasilkan.

Dalam memperoleh pemahaman mengenai inovasi dan perkembangn bisnis kuliner, menurut Ajeng Meiwita, para pengusaha harus giat mencari, menggali dan mengikuti proses belajar sepanjang waktu.

Saluran informasi dan perkumpulan untuk menggali kemampuan mencipta inovasi, saat ini begitu banyak.

Peserta
Peserta "Cooking Demo Saldan & Bola Deli", antusias belajar dan berbagi pengalaman dunia kuliner. Foto: Teguh Ari Prianto

Salah satu kegiatan demo masak bersama Saldan dan Bola Deli seperti ini, menurutnya dalam rangka turut serta membuka ruang kreasi, inovasi dan pengalaman mengelola makanan menjadi komoditi kuliner berkualitas.

"Disamping pengusaha UMKM, sama halnya bagi para ibu zaman sekarang, dituntut memiliki inovasi dan kemampuan mengolah makanan berkualitas. Makanan tersebut nantinya dimanfaatkan baik itu untuk sajian keluarga maupun untuk usaha sampingan," ujar Ajeng Meiwita.

Bagaimana pun juga, menurut Ajeng Meiwita, ketersediaan makanan harian dalam keluarga menjadi tolok ukur penciptaan kualitas kehidupan keluarga tersebut khsususnya dan masyarakat luas secara umum.

"Dalam aktivitas demo masak, peserta dapat dilatih mencipta varian makanan atau produk kuliner. Ragam makanan yang dapat dipelajari, nantinya sanggup mendorong tingkat kreativitas pengusaha mengembangkan usahanya. Begjtu pun bagi ibu-ibu atau anggota rumah tangga lainnya, menjadi piawai dalam menyajikan makanan konsumsi harian dengan aneka bentuk dan rasa sehingga walau makan di rumah, rasanya tidak akan bosan," kata Ajeng Meiwita.

Di tempat sama, Pendamping CWS Panyileukan, Endah Fitriyani, menyebutkan, usaha kuliner itu menjadi bagian dari 17 sub sektor ekonomi kreatif.

Pemerintah mengembangkan sub-sub sektor ekonomi kreatif agar para pengusaha di tanah air memilki posisi tawar tinggi dalam proses menjalankan usaha-usahanya.

"Secara rutin para pengusaha UMKM di Panyileukan dan Kota Bandung umumnya, diberikan pemahaman banyak hal mengenai ekonomi kreatif. Hal ini penting, mengingat  dalam persaingan dunia usaha saat ini menuntut setiap orang atau pengusaha memiliki inovasi dalam menjalani hidup dan usahanya. Teknologi digital mempercepat proses perubahan dan persaingan usaha,  sehingga sejak awal pengusaha harus mampu mempersiapkan diri menghadapi setiap tahap perubahan zaman tersebut," pungkas Endah Fitriyani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun