Jembatan penghubung jalur utama Desa Bumiwangi, terletak di RW 04 Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung ambrol akibat longsong pada bagian tanah pondasi jembatan.
Kejadian itu menyebabkan akses utama Desa Bumiwangi ke arah Desa Gunung Leutik dan sebaliknya terganggu.
Tokoh warga setempat, Wawan, di lokasi ambrolnya jembatan, Minggu, 28 Mei 2023, menyebutkan, kejadian jembatan ambrol itu sekitar minggu kedua Bulan Ramadan 1444 Hijriah.
"Pondasi jembatan ambrol karena tergerus banjir bandang selama musim hujan. Pondasi jembatan tidak kuat menahan arus deras air bersumber dari atas Bukit Batu Culah dan sekitarnya, mengarah ke jalan Desa Bumiwangi," ungkap Wawan.
Akibat jembatan putus tersebut, kata Wawan, jalur utama desa terputus. Sebagian warga terpaksa memutar arah saat menuju desa terdekat dari Desa Bumiwangi.
"Kendaraan roda dua masih diperbolehkan melintas di atas jembatan. Sementara kendaraan roda empat harus melalui jalur lain untuk sampai ke komplek Kodiklat Desa Bumiwangi dari jalur Desa Gunung Leutik atau sebaliknya," ungkap Wawan.
Sampai saat ini, kata Wawan, warga masih menunggu upaya perbaikan atau pembangunan jembatan baru dari pemerintah dan pihak terkait lainnya.
"Kejadian jembatan ambrol seperti ini sangat menghambat aktivitas warga, terutama lokasi jembatan ambrol berdekatan dengan salah satu pusat kegiatan ekoniomi warga berupa pasar tongkeng atau pasar kaget yang beroperasi setiap hari Minggu. Warga setempat menyebut pasar kaget tersebut dengan istilah Pasar Beko (Belakang Komplek) atau Pasar Cebrek," ujar Wawan.
Mengingat pentingnya akses jembatan bagi warga desa tersebut, sambung Wawan, pihaknya mengharapkan segera ada upaya perbaikan jembatan.Â
Dari informasi di lingkungan pemerintah, diperoleh keterangan bahwa rencana perbaikan jembatan sudah dianggarkan dan segera dilelangkan oleh pemerintah kepada pihak ke tiga sebagai pihak yang akan mengerjakannya, dengan kebutuhan biaya sebesar Rp.550 jutaan.