Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Jalan Amblas dan Resiko Bencana Saat Tinggal di Atas Endapan Bekas Danau Bandung Purba

15 Mei 2023   08:31 Diperbarui: 15 Mei 2023   08:43 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam peta wilayah kebencanaan di Jawa Barat menunjukan bahwa Bandung Timur sejak dulu termasuk daerah rawan bencana. 

Menurut salah seorang ahli Geografi, T. Bachtiar, beberapa kecamatan di Bandung Timur mulai banyak dijadikan pemukiman warga, beberapa diantaranya seperti kecamatan Cinambo, Kecamatan Panyileukan, Kecamatan Gedebage dan beberapa kecamatan lainnya, tergolong rawan tanah amblas. 

Wilayah itu, kata T. Bachtiar, merupakan bekas cekungan Danau Bandung Purba dengan karakteristik tanah endapan. 

Artinya tanah di wilayah Bandung Timur itu bukan permukaan bumi padat, tetapi keberadaannya berupa endapan lumpur tebal labil dan berjarak sangat dalam dengan dasar tanah keras yang stabil. 

Jalan-jalan utama di wilayah Bandung Timur sering kali amblas dan kondisi jalan cukup membahayakan para pengguna. 

Seperti nampak pada kawasan Jalan Soekarno Hatta, tepatnya sekitar Metro Margahayu, Cisaranten, Riungbandung hingga Pasar Induk Gedebage, mengalami beberapa kali amblas. 

Pihak pemerintah langsung ambil tindakan saat kejadian jalan amblas, dengan melakukan pengurugan pada titik-titik rawan amblas. 

Apabila gempa bumi terjadi, wilayah ini pun termasuk wilayah berpotensi mengalami kerusakan besar. 

Jangankan terjadi gempa bumi, pada lahan-lahan di sepanjang Jalan Soeakarno Hatta Bandung, mulai dari persimpangan Buahbatu ke arah Timur, lahan sekitarnya akan bergoyang apabila dilintasi kendaraan berat seperti truk Fuso dan sejenisnya. 

Penulis merasakan goncangan tersebut ketika berada diatas lantai tiga sebuah bangunan kampus sekitaran Jalan Soeakrno Hatta Bandung. 

Saat truk dengan beban berat lewat, ruangan terasa bergoyang dan bagi yang tidak terbiasa akan merasakan pusing kepala. 

Sama halnya, itu timbul apabila bumi sedang terjadi gempa. 

Keadaan ini, menurut Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bandung, Neneng Romlah, kepada penulis pernah mengatakan, bahwa keadaan alam wilayah Bandung Timur seperti itu, harus terus diwaspadai. 

Warga atau pihak terkait perihal kebencanaan sebaiknya meningkatkan kepekaan terhadap kondisi alam, karena kita tidak bisa menduga kapan bencana itu datang. 

Bisa saja sewaktu-waktu saat kita lalai atau tidak ada kesiapan menghadapinya. 

Jalan amblas, krisis air bersih dan resiko bencana bagi warga wilayah Bandung Timur dipahami sudah menjadi problem pelik sekian lama. 

Suatu keniscayaan apabila kita senantiasa waspada dan berpikir jauh ke depan, bagaimana kiranya resiko bencana sejak dini dikurangi. 

Kita akan sulit lepas dari resiko bencana karena pada dasarnya Indonesia sebagai wilayah alam tropis berada dalam lingkaran potensi bencana besar sewaktu-waktu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun