Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Rindu Ramadan dan Faidah Puasa di Bulan Lain bagi Muslim

21 April 2023   10:56 Diperbarui: 21 April 2023   10:57 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengurus DKM Masjid Al Hada, Pasar Cimol Gedebage, dari kanan, Ustadz M. Utsman Mutashim Billah, Ustadz Bukhori, dan Ustadz Azis. Foto


Waktu beranjak hingga tinggal beberapa hari saja Ramadan tersisa.

Umat Muslim diantara seraya merasa bersedih karena segera berpisah dengan bulan penuh berkah.

Bagaimana tidak, Ramadan selalu dirindukan karena pada bulan suci itu Allah SWT menurunkan banyak ampunan dan Umat Muslim berpeluang dirinya akan kembali suci serta dosa-dosa terdahulu pun teehapuskan.

Adapun Idulfitri 2023, disisi lain juga dinantikan kedatangannya. Alasan utama yaitu adanya harapan ampunan dari Allah SWT bagi Umat Muslim dan  mengantarkan umat kepada kesucian diri.

Dalam situasi Idulfitri 2023 ini pun, selain menjadi momentum berkumpulnya kembali para anggota keluarga serta cerita mudik, setiap muslim terpacu meningkatkan kepedulian dirinya kepada sesama melalui pelaksanaan amalan zakat fitrah yang disebutkan mampu menjadi penawar kesempurnaan semua bentuk ibadah selama Ramadan dan penyucian dari segala dosa.

Kembali kepada Ramadan, bahwa Ramadan identik dengan ibadah puasa. Ibadah ini relasinya langsung antar umat dengan Tuhannya. Dalam praktek puasa itulah, Umat Muslim memperoleh berbagai faidah bagi diri dan lingkungannya.

Disampaikan seorang Pengurus DKM Masjid Al Hada, Ustad M. Utsman Mutashim Billah, dalam sesi pembacaan hadits pilihan tentang "faidah puasa sebagai perisai" usai pelaksanaan solat Dzuhur berjamaah bertempat di Masjid Jami Al Hada, Pasar Cimol Gedebage RW 06 Kelurahan Mekarmulya Kecamatan Panyileukan Kota Bandung, belum lama ini, bahwa apabila seseorang muslim menjalankan puasa, maka puasa tersebut mempunyai faidah sebagai perisai.

Faidah puasa sebagai perisai bagi umat muslim, dalam penjelasan Ustadz M. Utsman Mutashim Billah, tertera dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang artinya tertulis dibawah ini, "Dari Sayyidina Abu Ubaidah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Aku mendengar Baginda Rasululloh Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, puasa adalah perisai selama dia tidak memecahkannya". (HR. Nsa'i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Hakim, dari Kitab At Targhib).

Hadits dibacakan  Ustad M. Utsman Mutashim Billah tersebut, tercatat dalam Kitab Fhadilah Amal, Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi Rah.a., Tim Penerjemah Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta terbitan Ash Shaff.

Bersama dengan petugas DKM Al Hada lainnya, yaitu Ustadz Azis dan Ustadz Bukhori, Ustad M. Utsman Mutashim Billah, menerangkan bahwa perisai sebagaimana dimaksud dalam hadits tersebut, yaitu perlindungan dari musuh. Begitu pula orang yang berpuasa, ia melindungi diri dengan puasanya dari musuh yaitu setan.

Dalam hadits-hadits lain diberitakan bahwa puasa dapat menyelamatkan pelakunya dari azab Allah SWT. Riwayat lain menyebutkan bahwa puasa dapat menjaga seseorang dari api neraka.

Sebuah riwayat disebutkan bahwa seseorang bertanya kepada baginda Nabi SAW, apakah yang menyebabkan puasa rusak? Beliau menjawab, "berdusta dan membicarakan orang lain,"

Jika dikaitkan dengan dua hadits-hadits lain, kedua hadits di atas, sebenarnya menekankan kepada kita agar sebaiknya kita menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan puasa menjadi sia-sia. 

Kini, kita senang menghabiskan waktu dengan omong kosong. Sebagian ulama berpendapat bahwa berbohong dan membicarakan keburukan orang lain, adalah perkara yang membatalkan puasa sebagaimana makan dan minum. 

Namun sebagian besar ulama berpendapat bahwa hal itu hanya menghilangkan keberkahan puasa tetapi tidak membatalkannya. Tidak seorang ulama pun yang menentang pendapat ini (hilangnya keberkahan puasa).

Puasa sebagaimana dimaksud tentunya tidak hanya puasa pada bulan Ramadan saja, tetapi faidah puasa sebagai perisai bagi umat Islam tersebut adalah terdapat dalam seluruh amal puasa baik puasa wajib ataupun puasa sunah yang diperintahkan dalam ajaran Islam.

Setelah Umat Muslim melewatkan waktu ibadah Bulan Ramadan, maka menjaga kesucian diri serta kualitas ibadah itu menjadi penting adanya dalam kehidupan sehari-hari pada bulan-bulan berikutnya.

Puasa sesuai dengan yang dicontohkan dalam ajaran umat Muslim selayaknya tetap dilaksanakan dan dipatuhi serta dengan sendirinya Umat Muslim akan memperoleh segala faidah dari puasa-puasa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun