Beruntung memutuskan bergabung dengan Kompasiana. Blog Grup Media Kompas ini memiliki caranya sendiri bagaimana menakar kualitas kepenulisan disela-sela antusias publik menulis dalam berbagai bentuk topik dan genrenya.
Ada ukuran puncak kualitas, diberikan kepada personal penulis oleh Kompasiana, yaitu dengan istilah "centang biru".
Apresiasi ala Kompasiana kepada penulis, tanda centang biru pada akun blogernya, memperlihatkan bagi publik bahwa kualitas kepenulisan serta kemampuan memenuhi kriteria-kriteria khusus sesuai visi dan misi media, penting dalam sebuah pencapaian raihan eksitensi kepenulisan.
Dengan cara ini, problema jurnalistik dan eforia media massa, dengan sendirinya teredam tanpa harus menabur ancaman hingga sanksi-sanksi normatif yang kaku.
Sekali lagi, kreativitas manusia terus berkembang. Proses menemukan jalan berkarya pun, berubah dari waktu ke waktu.
Pilihan menekuni bidang kepenulisan tak akan lekang oleh zaman.
Justru sebaliknya, bahwa perubahan-perubahan apapun dalam dunia ini, semula berada dibalik proses sang penulis menuangkan gagasan-gagasannya lalu disebarkan.
Politisi-politisi hebat diberbagai belahan dunia, sempat terobsesi menjadi penguasa-penguasa baru akibat tulisan seorang Machiaveli yang dianggap frontal dan blak-blakan dalam hal praktek kotor berpolitik penguasa-penguasa terdahulu.
Meski demikian, akal manusia itu membimbing dirinya kepada kebaikan.
Menuliskan hal baik itu lebih penting karena umur kemanusiaan bisa lebih panjang karenanya.
Kepuasan sesaat melalui ekspresi menulis, bisa berakibat fatal. Konsekuensi normatif pasti akan mengikuti setiap ulah jahat dalam bentuk apapun, termasuk melalui tulisan.