Makian semakin terdengar setiap hari, sementara saya bulat tinggalkan pekerjaan itu demi mengurusi kambing-kambing peninggalan bapak.
Lama ikut bekerja di sebuah gudang besi tua milik kawan sekitar kota tempat saya tinggal.
Makian adalah ekspresi kecewa orang-orang sekeliling kampung.
Menurutnya, saya jadi penghubung urusan mereka terutama saat butuh besi tua.
Kini tak ada lagi orang dalam di gudang. Orang-orang sekeliling kebingungan akses saat butuh besi tua.
Pemilik gudang besi tua terlampau pelit memberi layanan kepada orang-orang kampung. Pemilik gudang menghukum orang-orang kampung karena mereka pemarah.
Makian tak saya pedulikan. Lebih baik menanak nasi saja untuk makan hari ini.
Hasil kerja di gudang besi tua itu tidaklah cukup memenuhi gentong beras yang saya tanak tiap hari.
Kecuali kambing-kambing peninggalan bapak menghasilkan susu dan dapat saya tukar dengan beras.
Hewan-hewan itu menghidupi saya, sementara hidupnya sering saya abaikan.