Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kenali Sebab Gempa dan Upaya Waspada Bencana di Indonesia

21 November 2022   20:32 Diperbarui: 22 November 2022   07:21 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Photo:https://www.kompas.com/

Ratusan pesan melalui WhatsApp (WA) Grup masuk melalui smartphone saya menyusul datangnya bencana gempa bumi yang menimpa sebagian besar Jawa Barat (Jabar), Senin 21 November 2022.

Dikabarkan Daerah Kabupaten Cianjur mengalami kondisi kerusakan cukup parah.

Rumah-rumah penduduk roboh ditambah sejumlah fasilitas umum semacam rumah sakit, akses jalan dan bangunan sekolah ikut rusak.

Laman bmkg.go.id menyampaikan bahwa gempa berkekuatan 5.6 Magnitudo pada tanggal 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB. Lokasi gempa berada pada radius 6.84 LS, 107.05 BT (10 KM Barat Daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) dengan Kedalaman 10 KM.

Gempa bumi yang terjadi di Cianjur ini, secara khusus, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam laman KOMPAS.com mengungkapkan, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri dan tidak tidak berpotensi tsunami.

Secara umum, Jabar termasuk provinsi yang sering mengalami gempa bumi. Beberapa penyebab utama gempa di wilayah ujung Pulau Jawa ini karena beberapa hal.

Ada diantaranya karena faktor Jabar dikelilingi oleh keberadaan gunung berapi atau ring fire. Wilayah Jabar pun, secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Inilah yang menyebabkan Jabar termasuk daerah rawan gempa bumi.

Aktivitas subduksi lempeng yang terdapat di Samudera Hindia sebelah selatan Jabar dan sesar aktif yang tersebar di daratan turut memicu potensi dan guncang gempa bumi kuat. Maka dari itu, jika di Jabar terjadi gempa bumi, kemungkinan potensi gempa tersebut menimbulkan kekuatan yang merusak.

Deretan peristiwa beberapa kali gempa di Jabar yang menunjukan efek gempa kuat hingga memicu tsunami di selatan Jawa Barat, di antaranya yaitu, di daerah Banten dan Jabar pada 27 Februari 1903 terjadi gempa bumi berkekuatan 8,1 magnitudo yang menyebabkan kerusakan.

Lalu, gempa yang diikuti tsunami di Pangandaran pada 17 Juli 2006 dengan kekuatan gempa 7,8 magnitudo. Menyusul gempa bumi di Tasikmalaya pada 2 September 2009 dengan kekuatan 7 magnitudo menyebabkan kerusakan hebat berbagai bangunan dan korban jiwa.

Gempa Cianjur tercatat sebagai gempa bumi yang memiliki kekuatan gempa lebih rendah dari peristiwa-peristiwa gempa sebelumnya.

Hal ini menandakan bahwa bencana alam seperti gempa bumi ini, sekalipun kecil kekuatan guncangannya, kita diharapkan tetap waspada dan terus berjaga sejak awal agar saat kejadian bencana melanda dapat meminimalisir besarnya kerugian yang akan diderita.

Sebab-sebab Gempa Bumi dan Waspada Diri

Mengenal lebih jauh istilah kebencanaan seperti gempa bumi, setidaknya akan mampu meningkatkan wawasan kita mengenai peristiwa alam ini. Selain itu, kita juga akan memiliki kewaspadaan terhadap bencana yang sewaktu-waktu muncul karena secara umum di Indonesia banyak daerah tergolong rawan bencana.

Istilah gempa bumi dalam laman detik.com adalah peristiwa bergetar atau bergoyangnya permukaan bumi. Gempa bisa mengakibatkan kerusakan hingga kebakaran.

Seismologi disebut sebagai ilmu yang mempelajari gempa bumi. Secara ilmiah dalam kajian Seismologi, gempa bumi dapat dijelaskan sebagai sebuah peristiwa perambatan atau penjalaran gelombang gempa yang sampai ke permukaan bumi akibat lepasnya energi potensial yang dimiliki lapisan yang ada di bawah permukaan bumi secara mengejutkan dan tiba-tiba.

Perubahan atau pergerakan kerak bumi juga, menjadi faktor gempa bumi terjadi. Peristiwa ini menunjukan adanya lempeng tektonik yang bertabrakan dan secara signifikan mengakibatkan perubahan letak permukaan tanah dari posisi awalnya.

Tenaga gempa bumi dilepaskan dari kerak bumi dan menyebabkan terciptanya pusat gempa. Secara teori, pusat gempa sendiri terbagi menjadi beberapa istilah diantaranya, episentrum (titik gempa di permukaan bumi) dan hiposentrum (titik gempa di bawah permukaan bumi.

Melansir laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah, bahwa gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh bermacam-macam diantaranya sebagaimana dijelaskan dibawah ini.

1. Tektonik

Adanya pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak dengan kekuatan bertahap dari yang sangat kecil hingga sangat besar sering disebut sebagai aktivitas tektonik. Gempa karena hal tektonik disebut sebagai gempa tektonik.

Ilustrasi mengenai gempa tektonik ini, ibarat kita menarik sebuah karet gelang lalu dilepaskan tiba-tiba. Ada pelepasan tenaga yang terjadi akibat pergeseran lempeng yang datar atau plat tektonik, sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan atau bencana alam.

2. Tumbukan Benda Langit

Beberapa benda langit ada kalanya mengalami suatu proses tumbukan dalam proses edar meraka di luar angkasa. Benda-benda langit itu seperti meteor atau asteroid.

Akibat dari adanya tumbukan, benda langit itu kemudian jatuh ke bumi sehingga menimbulkan getaran hebat karena bertabrakan dengan benda yang dilewatinya di bumi.

Gempa jenis ini disebut dengan gempa tumbukan. Tetapi, gempa tumbukan terhitung jarang terjadi.

3. Runtuhan

Bagi yang berada di daerah penambangan seperti lokasi penambngan kapur, kerap gempa runtuhan itu terjadi, yaitu jatuhnya sejumlah material disekitar penambangan akibat pengerukan atau eksploitasi tambang. Gempa runtuhan terjadi di sekitar tambang saja atau disebut juga gempa lokal.

4. Buatan

Seperti di sekitar daerah penambangan kapur atau sejenisnya, gempa lokal bisa saja terjadi akibat ulah manusia. Pengeboran sumur-sumur di lokasi penambangan panas bumi atau penggunaan dinamit untuk memecah material bebatuan sebuah gunung, dapat menimbulkan gempa. Gempa buatan hanya bersifat lokal di sekitar pekerjaan aktivitas penambangan manusia.

5. Aktivitas Vulkanik

Jabar yang termasuk dalam lingkar gunung berapi, berpotensi mengalami gempa tektonik ini. Seperti pada beberapa peristiwa meletusnya Gunung Galunggung di Tasikmalaya dan Gunung Krakatau pada beberapa waktu lalu.

Aktivitas magma yang terus aktif dan meninggi di dalam perut bumi sebelum akhirnya menimbulkan ledakan atau meletus, menyebabkan gempa bumi pada radius tertentu dari lokasi gunung berapi.

Dengan mengetahui sebab-sebab gempa bumi tersebut, sekarang ada baiknya kita pun wajib memiliki pengetahuan dan kewaspadaan terhadap gempa yang sewaktu-waktu menimpa.

Langkah-langkah sederhana antisipasi diri saat terjadi gempa kita bisa melakukan penyelamatan diantaranya, lindungi kepala, matikan listrik dan sumber api, hindari menggunakan lift, jatuhkan diri ke lantai.

Kemudian, tak kalah pentingnya, kita juga dapat menjauhi jendela kaca, jangan lari terburu-buru, hindari berlindung di ruang kecil, dengarkan setiap informasi dan instruksi, dahulukan penyandang disabilitas dan orang tua, dan berdiri di titik kumpul.

Beberapa hal tersebut termasuk pengetahuan yang dapat meningkatkan kewaspadaan kita saat gempa bumi terjadi. Ada poin pokok jika bencana gempa bumi terjadi yaitu bahwa kita dituntut untuk tetap tenang dan jangan panik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun