Dari raihan penghargaan, secara otomatis tingkat kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Kang Emil dan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat terus meningkat.
Adapun Kang Emil dalam pelaksanaan program-program tersebut, terutama program yang menyentuh desa secara langsung, bersandar kepada visi pemerintah Jawa Barat yaitu menjadikan provinsi Jawa Barat sebagai provinsi digital terdepan di Indonesia, dengan memfokuskan pada inovasi dan pengambilan resiko yang dilakukan pemerintah.
Dari hal tersebut, melalui kebijakan-kebijakan yang diambilnya, desa kini mengalami suatu transpormasi keadaan dari yang dulunya tradisional menjadi desa digital diikuti dengan praktek pembenahan jaringan internet di desa serta pemberdayaan masyarakatnya.
Kemajuan desa dengan pendekatan digitalisasi pemerintahan dan pemberdayaan masyarakatnya, akan mampu meminimalisir suatu keadaan yang disebut dengan VUCA, sebuah istilah yang memiliki kepanjangan kata Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.Â
Suatu keadaan dunia baru yang mengambarkan bagaimana perubahan yang sulit terpredisksi arahnya.
VUCA menjadi momok bagi pemerintahan yang berpola stagnan dan konvensional atau terus bertahan dalam status quo. Sementara kehadiran perubahan informasi dan teknologi yang tidak dapat terelakan lagi.
Situasi perubahan kearah dunia digital, menjadi tantangan tersendiri bagi pemimpin republik dalam pergaulannya di dunia internasional.
Kepemimpinan Indonesia ke depan terutama saat Indonesia sudah tergabung menjadi bagian dari negera-negara G20, sangat menaruh harapan mampu mengikuti perkembangan tersebut dan memiliki kesetaraan bersama negara-negara lainnya. Adakah kapasitas itu dimiliki Kang Emil?
 Â
Kepuasan Publik
Keberhasilan memimpin Jabar dalam kurun waktu empat tahun terkahir, Kang Emil didudukan oleh sejumlah pengamat layak menyandang predikat kepemimpinan yang berhasil berinovasi dalam mengimbangi perubahan di era digital.
Langkah penanganan persoalan pandemi Covid-19 di Jabar, secara signifikan dikatakan berhasil.Â