Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenangan Dewa 19 dan Pertimbangan Antisipasi Tragedi Konser

3 November 2022   04:39 Diperbarui: 5 November 2022   03:33 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewa 19 dalam jumpa pers di CGV FX Sudirman, kawasan Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022). (Kompas.com/Revi C Rantung ) 

//...percayalah padaku aku pun rindu kamu...//

Petikan lirik lagu Dewa 19 berjudul "Kangen", sesekali suka spontan ternyanyikan saat berada di kamar mandi.

Lagu yang hits era 1990an, sekaligus mengantarkan saya mengarungi masa-masa SMA, nadanya serasa indah untuk terus dikenang.

Lagu-lagu besutan Ahmad Dhani dan kawan-kawan itu sangat kuat membius selera musik anak-anak muda sejak awal bandnya berkiprah dengan karya yang dikemas melalui album pertama mereka bertajuk "Kangen".

Walau saat itu, Kangen, sebagai debut awal Dewa 19, keajaiban sempat terjadi. Album dirilis dibawah bendera Team Record, harus kewalahan memenuhi pesanan kaset yang datang dari Baladewa, sebutan fans Dewa 19.

Produksi lalu dialihkan kepada Aquarius Musikindo yang lebih besar, agar pemenuhan keinginan fans terkabul.

Perkembangan karier Dewa 19 semakin melejit dan dari tahun ke tahun hingga kiprahnya saat ini.

Meski mengalami pasang surut dan rombak-rombak personil, Dewa 19 relatif sebagai band yang tetap memiliki pengaruh dan inspirasi dalam perkembangan musik tanah air.

Suatu saat mendapat kabar Dewa 19 akan mengadakan konser di Jakarta tepatnya di Jakarta International Stadium (JIS), 12 November 2022, terbersit keinginan untuk hadir di sana.

Membayangkan ruang konser yang semarak dengan kualitas sound system, pencahayaan dan segala ornamen konser lainnya, rasanya bakal  menyenangkan sekali.

Ya, tentunya boleh sambil megenang masa-masa pada saat jadi "abu-abuer 90an", begitu!

Berusaha mencari tahu dan memperoleh peluang tiket dari jasa teman, maka diputuskan memesannya beberapa lembar.

Sudah coba juga merencanakan busana yang akan dipakai, mengontak beberapa teman seangkatan sekolah, barangkali bisa sama-sama ke JIS untuk nyanyi bareng lagi lagu Dewa, seperti saat dulu berada di dalam kelas atau acara-acara kemping sekolah.

Tak terbayangkan serunya jika konser itu terlaksana, aura histeris bakal membahana mengisi tribun-tribun JIS yang keren.

Saat membayangkan semua itu, juga dengan beberapa rencana yang bakal dibuat, saya menemukan cuplikan berita pada dini hari dari kompas.com, tepatnya berselang sehari berita itu tayang bahwa konser Dewa 19 ditunda. Berita tayang 2 November 2022 sore hari.

Jika saja konser Dewa jadi digelar 12 November 2022, artinya masa-masa 10 hari ke depan itu akan jadi masa menunggu yang menggemaskan.

Berusaha mencari tahu lebih jauh, apa sebab konser ditunda, jawaban singkatnya panitia harus mempertimbangan ulang secara matang persiapan konser untuk menjaga sesuatu hal buruk terjadi.

Pertimbangan Matang

Konser Dewa 19 gagal digelar 12 November 2022. Padahal tiket-tiket pertunjukan sudah banyak terjual dan tersebar.

Pertimbangan matang penyelenggara konser menjadi pilihan terutama saat melihat pengalaman-pengalaman penyelenggaraan konser yang menghadirkan kerumunan orang.

Belum lama ini memang terjadi suatu tragedi itaewon di Korea Selatan. Tragedi terjadi menyangkut manajemen kerumunan yang belum optimal sehingga menimbulkan kerugian korban jiwa.

Dalam hal ini, tentunya dalam pelaksanaan konser Dewa 19 atau konser-konser lain yang akan digelar di dalam negeri dipastikan dapat berlangsung baik.

Masyarakat juga merasakan adanya kebutuhan hiburan seperti dalam bentuk-bentuk konser musik musisi-musisi handal nusantara, terutama pasca Pandemi Covid 19 yang sempat menunda berbagai aktivitas besar apalagi yang menyangkut kerumunan orang.

Setelah penundaan itu, konser dijadwalkan ulang dan akan digelar 4 Pebruari 2023 mendatang.

Para fans Dewa 19 dalam hal ini diminta bersabar sekaligus kita juga bisa turut mencermati dan belajar dari pengalaman dan keadaan yang sudah-sudah,  bahwasanya menggelar konser sangat mempertaruhkan keselamatan dan kepentingan orang banyak.

Lokasi konser di JIS, kita juga harus mempertimbangkan kelayakan stadion itu dipergunakan menjadi tempat konser.

Kita amati kelengkapan dan fasilitas penunjang konser yang bakal mengundang orang banyak datang.

Daya tampung yang ada, apakah akan mampu mewadahi lonjakan manusia. Kita juga perlu jujur jika beberapa fasilitas penunjang JIS masih ada yang menuntut diperbaiki terutama pasca robohnya tembok atau pagar penyanngga keamanan penonton.

Suasana yang masih dalam Pandemi Covid 19, walau Pemerintah sudah mengijinkan masyarakat beraktivitas penuh di luar ruangan, tetap saja prosedur kesehatan yang diberlakukan untuk pencegahan penyebaran Virus Corona harus terus diperhatikan.

Saat acara-acara besar digelar, arus lalulintas Jakarta juga meski mendapat perhatian lebih. Hari-hari biasa saja yang tidak ada acara besar, Jakarta terkenal super macet.

Pagelaran konser pasti akan menimbulkan kepadatan kendaraan tambahan, terutama saat penonton berdatangan ke stadion dengan menggunakan kendaraan pribadi. Daya tampung serta pengaturan arus keluar masuk kendaraan itu nanti akan seperti apa.

Walau dirasa agak jauh, tetapi belajar dari kejadian sebelumnya tidak ada salahnya.

Karena sama-sama menggunakan stadion sepak bola, seperti halnya turnamen Liga di Kanjuruhan tempo lalu, maka panitia juga wajib belajar banyak pengelolaan sarana stadion terutama berkaitan petunjuk atau SOP stadion.

Tragedi Kanjuruhan terjadi itu beberapa sebab diantaranya dipicu oleh teknis pengelolaan pintu keluar masuk penonton sehingga menimbulkan kemacetan arus keluar penonton saat di dalam stadion mengalami kepanikan.

Pada tahun-tahun politik saat ini juga, panitia harus ekstra ketat menerapkan disiplin dan penindakan tegas mengenai keamanan lingkungan konser.

Penyusupan oleh pihak-pihak tertentu dapat saja terjadi. Benih-benih gerakan yang dapat mengacaukan keadaan konser dapat diteteksi sejak dini.

Banyak sekali pertimbangan-pertimbangan itu. Semua kita ungkap diawal sebagai antisipasi keadaan sekaligus memupuk kepedulian antar sesama penonton dan penyelenggara.

Kita apresiasi karya musik dan musisi Indonesia. Ruang konser menjadi tempat terhormat bagi kita memberikan penghargaan-penghargaan terhadap hasil cipta besar anak bangsa tersebut.

Bersama dengan itu pula, keselamatan sang apresiator harus terus diutamakan. Korban-korban seperti halnya dalam tragedi itaewon itu cukup membuka pelajaran kepada kita bersama bagaimana seharusnya sebuah konser digelar dan tidak menimbulkan kerugian-kerugian apapun.

Berangkat dari pertimbangan matang panitia sehingga menunda jadwal konser, semoga semakin memantapkan kita dalam berbagai macam hal tentang konser termasuk didalamnya manajemen kerumunan.

Duh, semakin kangen saja menunggu jadwal konser tahun depan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun