Beruntung, saya punya data catatan K-Rewand bulan lalu yang sudah dibayarkan Kompasiana per tanggal 20 Oktober 2022 dini hari. Kompasiana real membayar, he he he...!
Data itu yang saya perlihatkan dan anak saya merespon dengan kalimat, Ayah punya pekerjaan baru saat ada di rumah.
Saya kira, pertanyaan akan berhenti setelah saya tunjukan catatan K-Reward dan bukti kiriman dana melalui Gopay. Tetapi nyatanya, rasa penasaran anak saya berrambah. Dia mulai menanyakan, berapa orang yang turut bergabung bersama dalam Kompasiana.
Saya ajak dia membuka statistik tentang Kompasiana yang merangkum Kompasiana dalam angka-angka per tahun 2021.
Anak saya tercengang, melihat  Kompasiana punya anggota sebanyak 2.469.865 orang. Dia berpikir, Kompasiana banyak uang karena harus membayar orang sebanyak itu seriap bulannya.
"Kalau begitu, Kompasiana hebat, bisa buka lapangan kerja dan pasti  pengangguran berkurang" kata anak saya.
Dia pikir, orang yang ada di Kompasiana itu orang-orang tidak punya pekerjaan juga. Ini juga karena hari-hari tertentu dia suka melihat ayahnya terus berada di depan laptop dan HP berlama-lama.
Apa anggota Kompasiana lain juga punya kebiasaan yang sama seperti itu? Tidak bekerja diluar rumah?
Pertanyaan demi pertanyaan datang dan sangat butuh penjelasan segera.
Baru pertanyaan berhenti saat saya buka syarat dan ketentuan siapa saja orang yang punya hak dapat bayaran dari Kompasiana. Infonya dia baca juga dalam artikel admin Kompasiana yang mengumumkan nama-nama Kompasianer penerima honor.
Ternyata hanya sedikit saja orang yang punya kesempatan menerima honor. Anak saya menyebut itu orang-orang pilihan yang terseleksi karena usahanya rajin menulis.