Tidak tanggung-tanggung, bukan saja band metal dalam negeri, band luar negeri dari indi label dan mayor label pun sempat masuk sangkar macan metal Cimahi. Mereka diantarnya, Beside, Dying Fetus, Burger Kill, Jeruji, Pas Band hingga Jamrud dan band-band cadas lainnya. Sangat banyak! Â Â
Masa itu berlalu. Berbagai peristiwa telah menahan hasrat pencinta musik metal untuk terus eksis. Terakhir, tentunya adalah larangan main karena pandemik Covid 19. Meski terhenti total event dalam bentuk besar, tampilan-tampilan sederhana di studio-studio musik rental banyak juga digelar. Sesekali ada yang live streaming melalui tayangan media sosial semacam Youtube.
Solidaritas yang kuat selalu terasa. Sesekali ada kerinduan untuk kumpul bersama. Berkembang dalam kelompok-kelompok diskusi budaya ataupun khusus underground itu sendiri, sedikitnya mampu mengobati kerinduan ber-underground.
Semangat yang diusung sejak dulu, masih banyak dirasakan penyuka metal. Meraka yakin, bahwa solidaritas dan kebersamaan itu masih ada. Entah seperti apa bentuk solidaritas dan kebersamaan itu nantinya akan digagas menjadi event atau gelaran seni lainnya. Kita bisa menunggu kreativitasnya para pencinta metal sampai tiba pada waktunya bergerak. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H