.Â
Indonesia berdiri dalam heterogenitas adat. Dari setiap pulau-pulau yang dimiliki, hidup dan menetap bersama sejumlah penduduknya nilai-nilai kebudayaan luhur secara turun-temurun. Hal yang berbeda-beda dalam teritorial dan setiap jengkal tanah, bukan menjadi masalah. Justru itu semua merupakan wujud kekayaan yang sejatinya milik kita bersama.
Indonesia itu berdaulat. Berbagai bangsa hidup berdampingan dalam keadaan damai. Mereka direkatkan oleh keadaan alam yang asri. Hamparan luas perairan diantara pulau-pulau yang terbentang dari Timur hingga Barat, sebagai bentuk simpul bertemunya keragaman entitas budaya. Â
Inilah kemudian ynag dinamakan ke-bhineka-an. Cinta kasih diantara sesama meski berbeda-beda latar belakang budaya. Sepakat dan rukun dalam memegang falsafah bersama yaitu Pancasila.Â
Presiden Soekarno meniscayakan bahwa Pancasila adalah saripati kebudayaan yang hidup dalam keseharian rakyat Indonesia, hal itu semakin benar adanya. Tanpa harus mengklaim bahwa dirinya menyusun pokok-pokok pemikiran tentang Pancasila, karena pada prisipnya ia hanya mengumpulkan nilai-nilai yang tersebar mengenai Pancasila itu dari relung-relung jiwa orang Indonesia.
Selalu ada benang merah antar bangsa yang hidup di Indonesia. Ketersambungan rasa yang mendasar, mengumpulkan kekuatan besar kemandirian sebagai bangsa yang "ber-punya". Lantas segala bentuk kepemilikan potensi itu mewujud menjadi kekayaan bersama melatari semangat kedaulatan.
Bayangkan saja, wilayah yang begitu luas, bagaimana jika pemeliharaannya diserahkan begitu saja kepada sekolompok orang yang disebut bertanggung jawab. Indonesia pasti akan bubar. Namun kesadaran yang terbangun terutama atas dasar Indonesia sebagai bangsa ber-bhineka, dengan masing-masing memupuk kesadaran sikap integritasnya.
Kekuatan dan kedaulatan Indonesia semacam ini, sangat mendapat perhatian dunia internasional. Dalam ajang hubungan internasional, peran Indonesia semakin dilirik bangsa-bangsa di dunia.Â
Menggagas gerakan Non Blok melalui perhelatan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, bagaimana Indonesia mampu mendorong bangkitnya kekuatan baru dunia lepas dari belenggu imperialisme Negara-negara Barat. Berpuluh-puluh Negara baru lahir dan bangkit menyatakan kemerdekaannya. Inisiatif merdeka, ada diantaranya karena melihat Indonesia mampu mengurus dirinya sendiri, mempersatukan bangsanya dalam satu barisan dan semangat mengusir penjajah.
Seperti halnya pula Forum G20 atau dikenal sebagai forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU), memosisikan Indonesia sebagai pemimpin forum atau disebut juga Presidensi. Istilah Presidensi dipilih berdasarkan sifat forum G20 yang berbeda dengan forum-forum multilateral lainnya di dunia.Â
Dalam G20, tidak terdapat kesekretariatan tetap, sehingga setiap tahunnya akan ditunjuk salah satu Negara anggota untuk menjadi pemimpin forum. Seperti halnya Indonesia telah ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, akan memegang presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma, 30-31 Oktober 2021(https://www.bi.go.id/id/g20/default.aspx).
Nilai integrasi yang sangat mahal dalam proses perjuangan anak-anak bangsa. Dalam kurun waktu dewasa ini, semua capaian perjuangan tersebut menjelma dalam semangat-semangat baru ke-Indonesi-an yang maju dan berdaulat.
Interaksi Sosial
Indonesia masih dihadapkan dengan pekerjaan besar merawat kedaulatan karena tantangan yang tak henti-henti dihadapinya terutama saat harus tampil dalam berbagai kancah dunia yang didalamnya akan menimbulkan efek karena terjadi interaksi sosial.
Kita perhatikan, dengan iklim tropis yang stabil, hamparan luas tanah nusantara mampu menopang berjenis-jenis kehidupan tumbuhan dan hewan. Teritorial yang sangat strategis menghubungkan jalur perekonomian dan perniagaan dunia serta jalan persebaran ideologi berpengaruh internasional. Ribuan pulau membujur dari wilayah Timur hingga ke Barat dengan kandungan sumber daya alam yang melimpah.
Keadaan Indonesia semacam itu, bagaimana tidak akan mengundang perhatian dunia? Sulit bagi Indonesia untuk menolak kehadiran para pendatang yang akan masuk dengan berbagai kepentingannya. Disinilah, bagaimana kesigapan kita dituntut dalam menghadapi perubahan besar bangsa ini saat harus berinteraksi secara sosial dengan bangsa-bangsa lain.
Dalam sudut pandang teori sosial kompleksitas potensi yang dimiliki Indonesia, secara kasat mata dapat mencipta interaksi sosial beragam. Mengutip laman gramedia.com sejumlah ahli mengungkapkan pengertian interaksi sosial diantaranya, menurut Gillin.
Interaksi sosial dijelaskan oleh Gillin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar kelompok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.
Sementara itu, Murdiyatmo dan Handayani menjelaskan pengertian interaksi sosial sebagai hubungan yang dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses kehidupan tersebut terbangun struktur sosial. Pada struktur sosial tersebut juga terbangun hubungan yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.
Dari hal inilah, dengan adanya pemahaman bahwa interaksi sosial akan menimbulkan terbangun hubungan yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya, maka kewaspadaan bagi Indonesia harus terus ditegakkan. Segala pengaruh yang masuk ke dalam Indonesia, harus terus diwaspadai.
Keberagaman itu berpotensi menimbulkan kerawanan terhadap lahirnya konflik, ancaman perpecahan bahkan disintegrasi bangsa. Suatu kondisi yang harus diimbangi oleh adanya kewaspadaan dari semua unsur dan elemen bangsa.
Sebagai bangsa yang besar, kita sudah sepantasnya berada dalam satu barisan yang sama dalam menghalau segala bentuk ancaman, tantangan dan rintangan yang dapat menghambat Indonesia maju. Di depan kita, ada berjuta pandang menatap Indonesia dengan berbagai alasan dan kepentingan.
Jelang beberapa saat peringatan hari lahirnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) 5 Oktober 1945-5 Oktober 2022, bersama tentara kita bisa menjaga kedaulatan. TNI hadir bersama rakyat. Selamat hari lahir TNI!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H