Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Metafora dan Permainan Citra Singkong Versus Keju

1 Oktober 2022   08:54 Diperbarui: 1 Oktober 2022   20:45 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara kelas singkong, varian makanannya di bandrol dengan murah, disajikan secara sederhana dan rasa apa adanya.

Dari adanya pilihan rasa ini, kreasi makanan menjadi pelik. Terkadang demi mencapai suatu cita rasa tertentu, dibutuhkannya bahan baku olahan dan penyedap rasa  makanan tertentu.

Sedikit atau banyaknya pilihan bahan dan penyedap itulah, tentu akan berdampak signifikan baik langsung atau pun tidak langsung kepada tubuh dan pertumbuhan.

Demi mencapai citra tertentu melalui sajian makanan atau minuman, terkadang mengabaikan pengaruh bawaan makanan terhadap badan dalam jangka panjang.

Rasa manis misalnya. Minum makanan manis meski enak  saat diawal mulut, ternyata menimbulkan bawaan efek yang buruk bagi tubuh. Terlebih jika  mengonsumsi dalam jumlah banyak dan lama. Kita suka abai dengan bahan pemanis yang menyertai minuman atau makanan yang kita suka.

Ini artinya, bahwa dalam setiap pencapaian citra, ada baiknya diikuti pula oleh kesigapan dan penguasaan pemahaman terkait minum makanan manis tersebut agar kenikmatan yang kita peroleh terbebas dari jeratan penyakit yang akan ditimbulkan akibat dari salah konsumsi gula.

Citra singkong yang digambarkan aman atau lebih baik dari pada makanan olahan setara kelas keju, tetap harus diperhatikan juga efek bawaan singkong itu.

Seorang Pemerhati Bahan Makanan Alternatif Masyarakat dan Pemuda Pegiat Gerakan Pertanian Pedesaan, Dede Ginanjar Pristiawan, menyampaikan, meski konsumsi singkong itu baik bagi tubuh, tetap kita harus waspada dengan singkong karena bahan makanan ini bisa membunuh. Kesalahan konsumsi singkong bisa berakibat fatal sebab tumbuhan ini mengandung racun singkong yang selama ini dikenal adalah Asam biru atau Asam sianida (HCN).

Dengan adanya pernyataan itu, artinya, kita sebagai konsumen rutin makanan apapun, sebaiknya memiliki dasar literasi tentang bahan konsumsi sehari-hari.

Umpamanya, kita mengenal singkong sebagai bahan makanan alternatif pengganti kebutuhan pokok ini mengandung banyak manfaat untuk kebutuhan tubuh. Selain mengandung karbohidrat, singkong juga mengandung protein, vitamin, zat besi, kalsium, dan fosfor. Kandungan zat besi yang tinggi terdapat pada kulit dibandingkan dalam umbi.

Referensi lain yaitu memahami cara tanamnya karena hal ini ikut memengaruhi kualitasnya. Beberapa hal yang menentukan layak atau tidaknya singkong untuk dikonsumsi antara lain: keadaan iklim, keadaan tanah, cara pemupukan dan cara budidayanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun