Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memori Naik KRD Era 90'an

28 September 2022   10:27 Diperbarui: 28 September 2022   14:44 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir tidak mungkin tempat duduk itu kosong, apalagi kereta tiba di stasion pemberangkatan yang berada di tengah-tengah rute jalur Padalarang-Bandung atau Padalarang Cicalengka.

Sebelum berangkat, sebetulnya ada pemandangan khas di stasion yaitu antrian calon penumpang diloket karcis. Tetapi anehnya, meski calon penumpang terlihat banyak, antrian di tempat karcis hanya dipadati oleh beberapa orang saja. Siapa sebenarnya yang mengantri karcis itu dan siapa pula orang-orang yang berjejal penuh sesak menanti kereta tiba.

Saat KRD tiba dan berhenti sesaat di stasion, pada saat itulah orang mulai berebut memburu pintu kereta. Mana yang keluar siapa yang masuk semua saling berebutan.

Tidak sedikit orang berteriak-teriak sambil bergegas keluar gerbong karena takut kereta segera pergi. Sementara mereka yang akan naik ingin sesegera mungkin mesuk ke dalam gerbong. Saling berebut, saling dorong, caci maki sampai umpatan-umpatan kekekesalan bercampur melengkapi ritual naik kereta api saat itu.

Begitu kereta melaju, semua seolah tampak mereda. Saat bertemu stasion baru, kejadian sama terulang lagi seperti di stasion pemberhentian sebelumnya hingga akhirnya stasion pemberhentian akhir.

Didalam gerbong, penuh sesak orang yang bermacam-macam. Penumpang, pedagang, pengamen dan berbagai aktivitas lain, sangat komplek.

Bebawaan penumpang bersatu dengan orang-orang. Ukuran barang-barang berbagai macam semua dijejalkan mengisi sekecil apapun sisa ruang yang ada.

Masinis nampaknya satu-satunya orang yang terlihat anteng dengan keadaan gerbong-gerbong KRD.

Sementara petugas pemeriksa tiket hilir mudik menyisir masuk dari satu gerbong ke gerbong lainnya. Inilah sosok yang paling diawasi oleh penumpang, apalagi penumpang "bodong" yang naik tanpa karcis.

Keseruan bersama kedatangan petugas pemeriksa karcis atau kondektur adalah ketika bisa menghindar dari pemeriksaan. Siasatnya bisa dengan cara pura-pura tidur, mengaku naik dari stasiun yang terjauh hingga kucing-kucingan menjauh atau keluar masuk dari satu gerbong ke gerbong lain saat kereta berhenti. Ada juga yang nekad, naik kereta di atas gerbong. Cara aman dari kondektur namun mengabaikan keselamatan fisik dan jiwa penumpang sendiri.

Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Daerah Operasi II Bandung, pada suatu saat ditemui menjelaskan, bahwa ada seribu satu masalah di dalam KRD. Sulit mengurai problem yang ada pikirnya saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun