Sebagai Bapak Bangsa, Ir. Soekarno atau Bung Karno sangat serius memikirkan pemajuan kebudayaan Indonesia  pada masa perjuangannya dulu.
Hingga saat ini, semangat Bung Karno tersebut terus menyala mengiringi jalan panjang perjuangan anak-anak bangsa.
Semangat Tokoh Proklamasi Indonesia ini menuangkan gagasan pemikiran dan penghayatannya tentang kebudayaan Indonesia melalui karya besar yang dinamai Trisakti.
Gagasan Trisakti memiliki tiga rumusan, yaitu, Â berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan. Gagasan-gagasan ini berkembang kemudian menjadi dasar-dasar pijakan kehidupan berkebudayaan secara luas.
Pemerintah Indonesia masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, meneruskan spirit Trisakti Bung Karno tentang kebudayaan melalui penerbitan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Dalam laman  https://pemajuankebudayaan.id/undang-undang/ menuliskan bahwa UU Pemajuan Kebudayaan adalah jalan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia: menjadi masyarakat berkepribadian dalam kebudayaan, berdikari secara ekonomi, dan berdaulat secara politik.
Respon pemerintahan era Jokowi terhadap upaya semangat pemajuan kebudayaan menjadi  aturan normatif ini sekaligus mengantarkan Indonesia memiliki  undang-undang tentang kebudayaan nasional untuk pertama kalinya.
Tepatnya, pada 27 April 2017, Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan disahkan Pemerintah sebagai acuan legal-formal pertama untuk mengelola kekayaan budaya di Indonesia, tulis situs pemajuankebudayaan.id itu.
Lebih mendasar lagi, Istilah pemajuan kebudayaan, terinspirasi oleh sebuah pasal dalam Undang-undang Dasar 1945 yaitu Pasal 32, berbunyi "Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia". Bunyi pasal ini menunjukan bahwa kebudayaan merupakan pilar kehidupan bangsa.
Kebudayaan Nasional