Oke, sekarang saya akan mengulas tentang pengalaman bermusim panas di Amsterdam khususnya untuk tahun ini, 2018.
Di Eropa yang mengalami pergantian empat musim, sekarang telah memasuki musim panas yang dimulai sejak tanggal 21 Juni. Untuk tahun ini di Eropa khususnya di Amsterdam yang penulis rasakan, lumayan panas dan terik.Â
Sudah hampir sebulan sebelumnya semenjak tulisan ini dibuat, panasnya kadang sampai tembus diatas 30 derajat celcius, yang bagi kebanyakan orang Eropa sangat di luar kebiasaan.
Di Amsterdam yang biasanya sangat mudah mendapatkan hujan sekarang ini sulit. Padahal biasanya hujan mudah sekali untuk datang, walaupun hanya sekedar lewat saja. Rumput-rumput terlihat menguning, karena hujan yang tidak kunjung turun.
Jikalau pada musim semi agenda utama untuk para wisatawan adalah adanya acara Koninginnedag, untuk Amsterdam di musim panas agenda utamanya adalah acara Gay Parade. Sori untuk yang ini tidak sempat meluangkan waktu untuk menengok Gay Parade jadi tidak ada ulasannya.
Oke, baik lagi tentang musim panas. Tidak seperti di Indonesia yang dapat menikmati matahari secara berlimpah sepanjang tahunnya, di Eropa dengan datangnya musim panas berarti waktunya untuk menikmati sinar matahari dengan melakukan aktifitas luar ruang. Sebagai informasi, stereotipe bagi warga Belanda adalah banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.
Yah bisa dibayangkan ketika matahari bersinar secara terik, banyak warga yang coba meluangkan waktunya semaksimal mungkin untuk menikmatinya. Untuk itulah inilah beberapa alternatif kegiatan untuk menikmati musim panas di Amsterdam khususnya:
Pantai
Pantai terdekat di Amsterdam adalah bernama Zandvoort, dapat ditempuh dengan kereta api sekali jalan dari stasiun Centraal Amsterdam tidak sampai 30 menit. Kereta biasanya teratur berangkat setiap 30 menit.
Selain pilihan pantai terdekat bagi warga Amsterdam, Pantai Zandvoort juga menjadi pilihan bagi warga Jerman yang lebih dekat ke Zandvoort.