Mohon tunggu...
Teguh Hartanto
Teguh Hartanto Mohon Tunggu... Buruh -

Enjoi https://teguhhartanto.net/

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengunjungi "Pasar Maling" Terbesar di Belanda

4 Juli 2018   13:47 Diperbarui: 4 Juli 2018   22:17 3497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah rahasia umum mayoritas yang bekerja sebagai asisten ataupun tangan kanan sang punya lapak adalah para pekerja illegal.

Ya, inilah realita pasar di manapun berada yang kehidupannya cendrung "keras" tapi selalu terbuka untuk siapapun.

Akan tetapi jangan takut disini sangat minim tindak kriminal seperti pencopet dan sejenisnya.

Para pedagang adalah pedagang yang sudah teregristasi dan disetujui pemerintah, selanjutnya akan dikenakan biaya sekitar 15 euro untuk membayar lokasi berjualan setiap harinya (bayarnya ke pemerintah yaa, bukan ke pemalak). Semacam pajak tempat, lalu untuk penyewaan lapak dan tenda dikenakan biaya sekitar 10 euro.

Penampakan orang Indonesia di Pasar Waterlooplein, dokpri.
Penampakan orang Indonesia di Pasar Waterlooplein, dokpri.
Demikian sekilas tentang wisata di kota Amsterdam, tunggu tulisannya berikutnya tentang kota Amsterdam dan denyut kehidupannya.

Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun